Sabtu, 23 November 2024

Banjir Jombang Akibat Pintu Air Dibuka Sendiri oleh Warga

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Kondisi banjir yang menggenang di kawasan PG Jombang Baru akibat luapan dua sungai dan jebolnya tiga tanggul. Foto: Zen via Facebook E100

Banjir yang masih saja mengepung Jombang pasca luapan sungai Gude Ploso dan Pucang Simo ternyata karena ada warga yang membuka pintu air di luar pengawasan penjaga pintu air, Jumat (1/1/2016).

Kepungan banjir di Jombang bermula dari meluapnya kedua sungai di atas dan jebolnya tiga tanggul karena tingginya curah hujan sejak Kamis (31/12/2015) malam.

Nur Huda Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Jombang sejak Kamis sore hingga pergantian tahun 2015. Akibat luberan sungai dan jebolnya tanggul ini, daerah-daerah seperti di Perak, Ploso, dan Jombang Kota terendam banjir.

Salah satu daerah yang cukup parah terendam banjir adalah di Dusun Pulo Pandean, Desa Pulo Lor, Jombang. Ada sebanyak 20 hingga 30 rumah di dusun itu terendam banjir. Enam di antaranya mengalami banjir parah dengan ketinggian lebih dari satu meter atau setinggi dada orang dewasa.

“Kami sudah mengevakuasi warga di enam rumah yang paling parah itu. Mengutamakan orangtua dan perempuan,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya Jumat petang.

Nur Huda mengatakan, banjir yang berlarut-larut di dusun tersebut akibat adanya salah komunikasi antara petugas penjaga pintu air dengan warga sekitar. Nur Huda membeberkan, salah komunikasi itu terjadi saat berlangsung Salat Jumat berjamaah di masjid Dusun tersebut.

“Ada dua penjaga pintu air di sana. Karena keduanya harus menunaikan salat Jumat, mereka berpesan kepada warga kalau mau membuka pintu air menunggu dirinya saja. Karena yang tahu kekuatan tangkis itu kan dia (penjaga pintu air,red),” kata Nur Huda.

Warga justru membuka pintu air itu secara keseluruhan ketika kedua penjaga pintu air itu sedang salat Jumat. Akibatnya, air mengalir deras. Sedangkan tangkis di hilir bendungan tidak kuat hingga akhirnya jebol.

Akibat luapan air dari bendungan ini, banjir di dusun tersebut semakin menjadi-jadi. Warga yang rumahnya terendam banjir setinggi dada orang dewasa telah diungsikan sementara ke sekolah-sekolah yang ada di sekitar dusun. Pihak BPBD juga telah membangun dapur umum untuk keperluan konsumsi warga terdampak.

Akibat banjir di Jombang, genangan air merendam beberapa lokasi. Antara lain di Pabrik Gula Jombang Baru, Jalan Ploso yang menurut Huda air setinggi lutut. Sementara di Perak-Kedungmulyo, tepatnya di depan Pasar Perak, sejak jalan arteri polsek kecamatan hingga Embong Miring sudah mulai surut. (den/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs