Telkomsel kembali mempertegas komitmennya untuk mendukung kedaulatan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melalui hadirnya akses telekomunikasi di daerah-daerah perbatasan di berbagai lokasi di Indonesia.
Ini ditegaskan Ririek Adriansyah Direktur Utama Telkomsel, di sela-sela kegiatan Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) 2016 bersama Wiranto Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), dan Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Hadirnya jaringan Telkomsel hingga wilayah perbatasan negara merupakan bentuk nyata komitmen kami membuka akses telekomunikasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Ini kami lakukan untuk memerdekakan seluruh masyarakat di NKRI dari keterisolasian komunikasi,” ujar Ririek.
Lebih lanjut, Ririek menambahkan bahwa hadirnya akses telekomunikasi bagi masyarakat setempat juga diharapkan dapat mendorong pembangunan di daerah perbatasan, mempercepat pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah, serta meningkatkan daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.
Di sisi lain, melihat posisi penting wilayah-wilayah perbatasan yang secara geopolitik sangat strategis, kehadiran layanan Telkomsel di lokasi tersebut tentunya semakin memperkokoh terpeliharanya NKRI sebagai negara kepulauan.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di pulau terluar maupun perbatasan negara merupakan bentuk dukungan Telkomsel dalam memelihara keutuhan NKRI, meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau yang ada di negara kepulauan Indonesia ini.
Kurang lebih 200.000 jiwa masyarakat di Kabupaten Alor telah dilayani oleh lebih dari 70 base transceiver station (BTS) Telkomsel.
Terbukanya akses komunikasi di wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Republik Demokrat Timor Leste ini, diharapkan juga dapat membantu TNI khususnya dalam menunjang berbagai kegiatan operasional tentara yang bertugas di garda terdepan.
Adapun secara nasional, saat ini Telkomsel telah mengoperasikan 627 BTS yang berlokasi di perbatasan dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina, dan Papua Nugini. Dari 627 BTS yang berbatasan langsung dengan tujuh negara tetangga tersebut, 148 di antaranya merupakan BTS 3G yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data.
Dari seluruh BTS Telkomsel di perbatasan negara, 16 BTS berlokasi di Batam dan Bintan yang berbatasan dengan Singapura; 202 BTS berbatasan dengan Malaysia di Dumai, Rokan, Bintan, Karimun, Anambas, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera bagian Utara, Rokan Hilir; 63 BTS di Natuna dan Anambas berbatasan dengan Vietnam, 173 BTS di Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan Timor Leste; 64 BTS di Pulau Rote dan Maluku berbatasan dengan Australia; 70 BTS di Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina; dan 39 BTS di Papua bagian Timur berbatasan dengan Papua Nugini.
Ke depannya, Telkomsel berupaya memperluas jangkauan jaringan di wilayah Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Secara nasional Telkomsel telah menggelar lebih dari 118.000 BTS hingga penjuru Tanah Air yang menjangkau hingga 95% wilayah populsi penduduk Indonesia.(tok/ipg)