Sabtu, 23 November 2024

Bandara Lombok Ditutup Akibat Letusan Gunung Barujari

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi. Gunung Barujari (Anak Gunung Rinjani). Foto: papasemar.com

Perseroan Terbatas Angkasa Pura I menutup sementara Bandara Internasional Lombok akibat debu letusan Gunung Barujari (Anak Gunung Rinjani) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat karena membahayakan aktivitas penerbangan.

I Gusti Ngurah Ardika General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) di Lombok Tengah, Senin (1/8/2016) mengatakan, penutupan bandara diberlakukan mulai pukul 16.15 WITA dan rencananya akan dibuka kembali pada Selasa (2/8/2016) pukul 10.00 WITA.

“Kami akan pantau setiap satu jam kondisi area penerbangan, mudah-mudahan besok pagi sudah aman,” kata Ardika seperti dilansir Antara.

Berdasarkan hasil pengamatan satelit Himawari, debu letusan Gunung Barujari sudah berada di area penerbangan Bandara Internasional Lombok.

“Penutupan bandara, diputuskan dalam rapat bersama dengan air navigation, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya,” kata Ardika.

“Kami juga dapat informasi dari kru pesawat yang terbang, bahwa sebaran debu letusan gunung berbahaya bagi keselamatan penerbangan,” katanya.

Sementara itu, Mutaharlin Petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani menyebutkan, erupsi Gunung Barujari masih sering terjadi secara tiba-tiba namun dalam skala rendah.

“Ini sisa letusan yang terjadi pada 2015 dengan amplitudonya masih relatif rendah,” katanya.

Ia juga belum memberikan rekomendasi penutupan jalur pendakian, karena status Gunung Rinjani dan Gunung Barujari masih tetap normal.

Sementara itu, penutupan Bandara Internasional Lombok dilakukan sebagai langkah antisipasi, karena debu letusan tertiup angin hingga ke area penerbangan.

“Penutupan bandara mungkin sebagai bentuk kekhawatiran, tapi mudah-mudahan aktivitas Gunung Barujari tidak berlanjut, terlebih dengan adanya gempa di sekitar Gunung Tambora, Pulau Sumbawa,” kata Mutaharlin.

Gunung Barujari pernah meletus pada (20/10/2015) sekitar pukul 10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan, karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl). (ant/iml/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs