Posko pemantauan dan penanganan pengaduan dibentuk oleh BPJS Kesehatan untuk mempermudah distribusi Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Surabaya.
I Made Pujayasa Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Surabaya mengatakan, berdasarkan SK Menteri Sosial Nomor 170/HUK/2015, posko ini untuk mengantisipasi peserta pindah domisili, peserta meninggal dunia, dan peserta tidak miskin lagi.
“Sebab, data bisa saja berubah. Kita tampung aduannya di Posko yang ada di BPJS Jl Dharmawangsa,” ujarnya di kantor BPJS Jemursari, Rabu (3/2/2016).
Made mengatakan, di tahun 2015 jumlah peserta KIS-PBI di Wilayah Kantor Cabang Utama Surabaya sebanyak 387.393 peserta. Untuk distribusinya, di tahun 2014 sebanyak 240.546 dan tahun 2015 sebanyak 146.847.
“Kami distribusi dengan dua cara. Sebanyak 73.131 melalui BPJS kesehatan yang melibatkan RT/RW dan sebanyak 70.716 melalui pengiriman JNE,” katanya.
Menurut Made, data penerima KIS di Surabaya di tahun 2016 sebanyak 410.281 peserta. Jumlah tersebut, akan dikordinasikan dengan kementerian sosial untuk memvalidasi.
“Sebab, setelah koordiaansi dengan Dinsos Surabaya jumlahnya ada penyusutan. Karena ada yang sudah tidak miskin atau meninggal,” katanya.
Diketahui, pada tahun 2015 peserta KIS secara nasinal sebanyak 86,4 juta jiwa. Data ini berkurang sebesar 1,7 juta jiwa di tahun 2016.(bid/dwi)