Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya mencabut peringatan tsunami. Pencabutan dilakukan tepat pukul 22.34 WIB, Rabu (2/3/2016) atau tiga jam setelah status peringatan tsunami sempat dikeluarkan sejak pukul 19.49 WIB.
“Dengan demikian masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang, tidak perlu takut dan kondisi aman,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam pesan singkat yang dikirimkan ke suarasurabaya.net.
Posko BNPB telah berkomunikasi dengan BPBD Mentawai dengan radio komunikasi. Dilaporkan bahwa kondisi masyarakat aman. Masyarakat telah berada di tempat-tempat yang aman. Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi.
Di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai Barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung dilaporkan aman. Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan dan tsunami tidak terlihat di pantai. BMKG Sumatera Barat telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB.
Masyarakat di Kota Padang dan sebagian di pesisir barat Sumatera merespon peringatan tsunami dengan evakuasi di shelter tsunami. Sebelumnya BNPB membangun beberapa shelter dan telah digunakan masyarakat evakuasi. Selain itu juga memanfaatkan atap masjid, gedung bertingkat, sekolah dan lainnya. Di beberapa tempat terjadi kepanikan, kemacetan lalu lintas karena banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor.
Dengan dicabutnya peringatan tsunami maka masyarakat diminta kembali ke rumah dengan tertib. “Tidak perlu takut. Yang penting selalu waspada dan mengikuti arahan aparat,” kata dia. (fik)