Bank Indonesia meminta kepada seluruh bank di Jawa Timur agar lebih meningkatkan ketelitian dalam mengantisipasi beredarnya uang palsu jelang lebaran.
“Kami terus lakukan sosialisasi ke SDM Bank di Jatim. Mengadakan pelatihan untuk antisipasi uang palsu,” demikian kata Syarifuddin Bassara Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Jumat (27/5/2016).
Syarifuddin mengatakan, adanya beberapa uang palsu yang lolos di Bank karena mesin pendeteksi kurang peka. Bahkan, di mesin milik BI juga ada yang lolos dari sensor.
“Makanya, setiap tahun mesin kami yang beli dari Jerman ini juga diservice. Petugas bank-bank harus dilatih terus untuk mendeteksi uang palsu ini,” katanya.
Selain memanfaatkan mesin, cara meminimalisir peredaran uang palsu adalah dengan mengganti desain uang yang tingkat kesulitannya ditambah.
“Setiap lima tahun uang itu diganti. Setiap kesulitannya ditambah agar orang tidak mudah memalsukan,” katanya.
Sekadar diketahui, menghadapi Lebaran nanti BI telah menyiapkan uang pecahan sebesar Rp23,5 Trilliun. Jumlah itu dibagi untuk pecahan besar sebanyak Rp20,2 Trilliun dan pecahan kecil sebanyak Rp3,3 Trilliun. Uang ini akan didistribusikan ke 50 Bank di Jatim.(bid/dwi/rst)