Jumat, 22 November 2024

BI Duga Maraknya Uang Palsu di Jatim Sisa Dana Serangan Fajar

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Hestu Wibowo Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Komunikasi, dan Layanan Publik BI Jatim, Rabu (24/2/2016) di Surabaya. Foto: Dodi Pradipta suarasurabaya.net

Bank Indonesia (BI) menduga maraknya peredaran uang palsu di Jawa Timur pada awal-awal tahun 2016 berasal dari sisa dana serangan fajar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada bulan Desember 2015 lalu.

“Analisis sementara dari kami dengan beberapa temuan uang palsu adalah sisa-sisa uang serangan fajar pilkada di bulan Desember kemarin. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai hal ini,” kata Hestu Wibowo Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Komunikasi, dan Layanan Publik BI Jatim, Rabu (24/2/2016) di Surabaya.

Namun BI tidak secara langsung menuduh semua calon kepala daerah “memainkan” pola serangan fajar seperti ini dalam pilkada serentak bulan Desember 2015 lalu.

Menurut Hestu, uang palsu yang beredar di Jatim pada awal tahun 2016 ini kualitasnya buruk sekali. Sehingga sebenarnya dapat ditengarai dengan mudah jika itu adalah uang palsu.

“Kalau 1 sampai 3, yang kami temukan ini kualitasnya level 3,” katanya.

Hestu mengatakan, setidaknya ada 3 kasus peredaran uang palsu di Jawa Timur pada bulan Januari-Februari 2016 ini. Yakni, di bandara Juanda, Terminal Bungurasih, dan Blitar.

“Yang di Juanda itu uang palsunya mau dikirim ke Bangka Belitung dari seseorang yang berasal dari Jember. Yang di Bungurasih itu hasil penggeledahan pihak kepolisian di salah satu losmen. Lalu yang di Blitar itu ada orang yang kirim uang lewat kantor pos. Tapi ternyata orang tersebut menyisipkan banyak uang palsu dalam kiriman uangnya,” ujar Hestu.

Data uang palsu yang beredar di Jawa Timur pada tahun 2014 ada 11.273 lembar. Meningkat pada tahun 2015 menjadi 14.610 lembar. Serta hingga tanggal 24 Februari 2016 data uang palsu yang beredar di Jawa Timur ada 3.154 lembar.(dop/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs