Jumat, 22 November 2024

Atasi Banjir Rob, Pemkot Bangun Tanggul Laut Senilai Rp30 Miliar

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Tanggul setinggi satu meter memutar di Pelabuhan Semarang, Kamis (19/3/2015). Tanggul ini bagian dari sistem polder yang dikembangkan pelabuhan itu karena ancaman banjir rob. Foto: Dok suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya fokus membangun proyek infrastruktur penangkal banjir di Surabaya Barat pada 2017. Pemkot mulai membangun tanggul laut untuk membendung banjir rob, hingga memperbanyak bozem dan rumah pompa.

Tri Rismaharini Walikota Surabaya mengatakan, tanggul laut akan dibangun membentang mulai Greges, Kalianak, Osowilangon dan Romokalisari. Dana tanggul laut ini dianggarkan dari APBD 2017 sebesar 30 miliar.

“Selama ini kawasan Kalianak dan sekitarnya selalu kena banjir rob, mulai rumah warga dan jalan Kalianak. Makanya tahun depan ada anggaran buat tanggul laut,” ujarnya usai mengecat mural di THP Kenjeran, Minggu (11/12/2016).

Panjang tanggul laut yang akan dibangun ini rencananya 500 meter dengan tinggi 2 meter dan lebarnya 6 meter. Kalau nanti terus memanjang harapannya bisa juga digunakan jalan di atas tanggul.

Untuk menanggulangi banjir di Surabaya Barat, Pemkot juga akan memperbanyak rumah pompa dan Bozem atau waduk resapan air. Rumah pompa baru yang juga akan dibangun di tahun anggaran 2017 diantaranya di Kandangan, Sememi, Kalianak dan Romokalisari.

“Tahun depan di Sememi dikasih pompa, terus Romokalisari dan Kalianak. Kalau tanggul kali Lamong yang diberikan pemerintah pusat jadi, maka Insyaallah aman kalau menampung air hujan,” katanya.

Tidak hanya itu, sungai Sememi juga akan dilebarkan. Rumah-rumah penduduk yang berada di bantaran sungai yang sudah memiliki sertifikat akan dibebaskan. Para warganya akan dipindah ke rumah susun.

“Sungai di Sememi itu tinggal 4 meter lebarnya, jadi harus dilebarkan paling tidak sampai 10 meter,” ujarnya.

Sementara untuk bozem atau waduk akan meneruskan pembangunan tahun ini yang di dekat kawasan Pergudangan Margomulyo, Jambangan, Kalidami, Bratang, Wonorejo, Waduk Selamet, Sumberejo, dan di dekat Stadion Bung Tomo Benowo.

“Di Waduk Selamet bisa mengurangi genangan di lidah kulon dan Citraland. Waduk Kebraon, Kedurus dan di kawaaan bumi Marinir bisa mengurangi genangan di daerah karang pilang,” katanya.

Menurut Risma, bozem-bozem ini memiliki banyak fungsi. Selain untuk menanggulangi banjir juga bisa untuk resapan air tanah. Sehingga, pada musim kemarau tanah di sekitarnya masih segar terkena air simpanan dari resapan itu. (bid/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs