Arboretum Sumber Brantas yang merupakan mata air yang menjadi sumber Sungai Brantas ditetapkan sebagai kawasan konservasi.
Raymond Valiant Ruritan Direktur Teknik Perum Jasa Tirta 1 mengatakan, karena Arboretum yang terletak di desa Bumiaji ini adalah kawasan konservasi maka tempat ini tidak dikomersialkan dan tidak dipromosikan.
“Hal ini agar pohon pohon yang ada dan lingkungan di sekitar Arboretum tidak rusak sehingga mata air sumber brantas tetap terjaga. Tetapi kegiatan rekreasi edukatif dan ekowisata tetap bisa dilakukan di kawasan ini,” kata Raymond.
Dia juga mengatakan, mata air tersebut saat ini sedang terancam. Pada tahun 2005 ada sekitar 200 mata air di Brantas Hulu tapi saat dicek ulang pada tahun 2011 ada 50 mata air yang hilang dan mati. Sedangkan 150 lainnya, debit airnya kecil atau terkontaminasi pestisida, termasuk kotoran produk manusia.
Sekedar diketahui, sumber mata air ini berlokasi sekitar 18 km sebelah utara Kota Batu. Ada sekitar 3200 pohon dengan 37 jenis pohon diantaranya adalah Kayu Manis, Cempaka, Sengon, Damar, dan Mahoni.
Selain itu, Sungai Brantas juga diketahui melalui beberapa Kabupaten dan Kota yang aliran airnya berakhir di Selat Madura.
Saat suarasurabaya.net berkunjung ke lokasi Arboretum Sumber Brantas tersebut, Raymond juga melakukan penanaman pohon untuk mendukung kawasan konservatif tersebut. (prm/tit/rst)