Angin Puting Beliung Tertangkap Kamera Netter

Bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur Surabaya dan Sidoarjo, puting beliung tertangkap kamera beberapa netter yang dikirimkan di wall e100, Rabu (17/2/2016).

Angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (17/2/2016) sore ini terpantau melintas di sekitaran pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Eduardo Nofan satu diantara netter e100 menceritakan, sekitar pukul 17.30 Wita dia naik kapal dari arah Bali menuju Banyuwangi.

“Kemudian saya mendengar suara ramai dan penumpang kapal pada naik semua ke atas kapal,” kata dia pada suarasurabaya.net.

Ternyata, penumpang kapal melihat pusaran menyerupai angin puting beliung yang berjarak sekitar 3-4 kilometer dari kapal yang ditumpanginya.

“Jaraknya cukup dekat dengan kapal saya. Kita lihat jelas sekali dari atas kapal seperti puting beliung atau tornado,” ujar dia.

Saat pusaran itu terjadi, kapal yang ditumpanginya dan beberapa kapal lainnya langsung berhenti. “Mungkin nunggu itu lewat dulu karena takut kena,” ujar dia.

Ketika angin puting beliung terjadi, kondisi langit hitam pekat. Dan setelah angin puting beliung hilang dalam waktu 10 menitan, langsung disusul dengan hujan deras.

“Tapi kita nggak sampai merasakan angin kencang dan itu berlangsung sekitar 10 menit,” ujar dia.

Menanggapi hal tersebut, Bambang Setiajid Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda mengatakan, fenomena tersebut adalah puting beliung bukan pusaran tornado.

Bambang menjelaskan, waktu berlangsungnya tornado lebih lama daripada puting beliung. Tornado bisa berlangsung selama beberapa jam sedangkan puting beliung hanya dalam hitungan menit.

Tornado hanya terjadi di lokasi yang letak lintangnya lebih tinggi misalnya Amerika, Eropa, Australia. Dan tidak mungkin terjadi di daerah dalam garis ekuator seperti Indonesia.

Bentuk pusaran tornado lebih besar daripada puting beliung. Tornado bisa mencapai ketinggian 11 km dengan garis tengah 10 km sedangkan puting beliung hanya mencapai hitungan meter saja. (dwi)