Wawan Sugianto Pemilik Bebek Goreng Harissa mengatakan, peristiwa yang menimpa Muhammad Harissa (21) putranya, merupakan pukulan bagi dirinya.
“Saya merasa salah besar, karena dalam beberapa bulan terakhir ini kurang mengontrol anak saya. ini menjadi pelajaran besar untuk saya sebagai seorang ayah,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Jumat (14/10/2016).
Wawan sangat kaget dengan kejadian ini, karena Harissa (21) yang dia kenal selama ini anaknya lugu. Dia merasa telah mendidik Harissa dengan baik, menyekolahkan mulai SD sampai kuliah di tempat yang terbaik.
“Anak itu muka dari orang tua. Dengan adanya kejadian ini, saya sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menindak anak saya, sehingga saya sadar,” katanya.
Harissa di Mata Ayahnya
Wawan juga bercerita bagaimana karakter Harissa dalam perkembangannya. Menurutnya, sejak menginjak usia 20 tahun, Harissa memang diberi sedikit kebebasan karena untuk mengajarkan kemandirian.
“Harissa tinggal di rumah depan, kami di rumah belakang di Bendul Merisi itu. Di rumah itu saya taruh dua security untuk menjaga tidak boleh menerima tamu sembarangan,” katanya.
Karena kesibukan Wawan sering ke luar kota sehingga tidak sepenuhnya lagi bisa mengontrol Harissa. “Karena saya lihat pergaulannya semasa SMA bagus, jadi saya tega sedikit berjarak sama Harissa,” katanya.
Namun, ternyata Harissa sering menyuap Satpam dengan makanan atau lainnya, supaya teman-temannya atau tamunya bisa masuk ke rumah tempat dia tinggal.
“Menurut saya di sinilah saya kebobolan,” katanya.
Wawan juga sangat kaget dengan keterlibatan Harissa pada Narkoba, karena sikapnya tidak berubah. Dia tetap suka makan dan kalau ketemu ayahnya selalu minta uang, padahal sudah dijatah bulanan.
“Harissa tetap tidak berubah, setiap ketemu saya pasti minta uang, padahal sudah ada jatah. Ini kebiasaan sejak kecil. Dia juga suka makan, kalau sama temannya 6 orang dia beli makan 10 bungkus. Enam untuk temannya, 4 bungkus untuk dia. Itulah Harissa,” katanya.
Dengan kejadian ini, dia telah menerapkan kebijakan kepada tiga anaknya uang saku harian. Sebelumya, memang dijatah bulanan. Dua adik Harissa sempat protes karena terimbas kejadian ini.
“Dua adiknya Syahrul Rahmadi dan Reudan sempat protes, kok ikut kena pengetatan. Saya trauma, saya akan lebih mendekap anak-anak saya setelah ini,” katanya.
Wawan sadar, anak-anaknya termasuk Harissa adalah buah yang dia tanam. “Ini murni kesalahan saya. Ini menjadi evaluasi besar bagi saya,” katanya.
Dengan kejadian ini, Wawan juga bertekad untuk menjauhkan semua orang di sekitarnya dari pengaruh narkoba. Dia juga menerapkan tes urine kepada ratusan karyawannya.
“Dari kejadian ini semua karyawan di seluruh stand mulai yang di Bandara Juanda kami tes urine oleh klinik Paramita,” kata pemilik 20 cabang Bebek Goreng Harissa ini.
Sekadar diketahui, Satreskoba Polrestabes Surabaya telah membongkar jaringan peredaran narkoba melalui media sosial Instagram. Polisi telah mengamankan 9 tersangka yang mayoritas mahasiswa, salah satunya Muhammad Harissa (21) yang merupakan putra pertama Wawan Sugianto Pemilik Soto Wawan dan Bebek Goreng Harissa. (bid/iss/ipg)