Sherly Oktaviani (10) warga Kelurahan Mindi, Porong, Sidoarjo yang menjadi korban pelemparan batu di Jalan Letjen Sutoyo, Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo masih berada di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, Senin (1/2/2016) sore.
Setiawan, paman korban mengatakan, akibat insiden pelemparan batu tersebut, keponakannya mengalami luka retak pada tempurung kepala bagian depan.
“Semalam baru dioperasi. Tengkorak keponakan saya ambles. Kata dokter, tengkoraknya dikembalikan ke bentuk semula. Semalam juga sempat pendarahan sedikit, tapi sekarang keponakan saya sudah sadar,” katanya kepada suarasurabaya.net, Senin sore.
Dia menceritakan, pihak keluarga sempat kesulitan menanggung besarnya biaya rumah sakit. Terlebih lagi, Ririd Mauludi (36) ayah korban tidak memiliki pekerjaan tetap. “Kemarin untuk operasinya saja, kata dokter biayanya sekitar 15 sampai 18 juta rupiah. Apa yang bisa kami jual, kami jual. Mau bagaimana lagi, demi menyelamatkan nyawa,” katanya.
Pihak keluarga, kata Setiawan, tidak membuat laporan ke pihak kepolisian karena pesimis mendapat bantuan biaya perawatan dari pelaku maupun keluarganya.
“Kata seorang reserse yang datang ke rumah sakit, orang yang dicurigai sebagai pelaku terindikasi menderita gangguan jiwa, sudah mendapat kartu kuning (kartu berobat penderita sakit jiwa,red). Orang itu ikut kakak perempuannya. Kakaknya bukan orang mampu. Orang itu katanya sudah pernah merusak tujuh mobil tapi tidak bisa memberikan ganti rugi,” katanya.
Setiawan berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap dan segera menaruh pelaku yang diduga menderita gangguan jiwa tersebut di tempat yang semestinya. “Kami lapor ke Radio Suara Surabaya dengan harapan jangan sampai ada korban lagi,” katanya.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
