Jumat, 31 Januari 2025

Almarhum dr Hari Seharusnya Jadi Pejabat Fungsional

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Jenazah Almarhum DR dr Hari‎ Koeshantoro Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD dr Soetomo beserta istri dan dua keponakannya dibawa ke TPU Pegirikan untuk dimakamkan, Kamis (14/4/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Pemakaman almarhum Dr dr Hari Koeshartono SpA(K) berlangsung khidmat. Almarhum dikebumikan di TPU Pegirikan bersama Almarhum Yurnalis istrinya, serta almarhum Fajri dan Luluk, keponakannya, Kamis (14/4/2016) siang.

Ratusan orang mengantarkan empat jenazah ini ke TPU Pegirikan. Banyak diantara mereka bermata sembab karena menangis kehilangan.

Dokter Hari dikenal sebagai pribadi yang ramah dan baik kepada keluarga, rekan kerja, juga tetangganya. Jenazah almarhum sempat disalatkan oleh pejabat RSUD Dr Soetomo, Kamis pagi.

Tidak hanya itu, di rumah duka, keempat jenazah juga berkali-kali disalatkan oleh pelayat baik dari keluarga, tetangga, maupun rekan kerjanya.

Mendekati adzan zuhur, keempat jenazah dibawa ke Masjid Al-Ikhlas di Sumbermulyo III, Gundih, Bubutan. Sekali lagi empat jenazah disalatkan oleh puluhan warga setempat usai salat zuhur berjamaah.

Keempat jenazah kemudian dibawa dengan empat ambulans ke TPU Pegirikan untuk dikebumikan.

Marsiah, pensiunan perawat di Ruang Bayi Rumah Sakit dokter Soetomo mengaku terpukul mendengar kabar meninggalnya dokter Hari.

“Tadi pagi saya dapat kabar dari teman-teman lewat WA (WhatsApp). Saya sempat tidak percaya,” katanya.

Marsiah mengatakan, hari Minggu lalu dia mendapat kejutan kecil dari dr Hari yang menjabat Kepala Instalasi Rawat Inap (Irna) Anak.

Acara perpisahan untuk dirinya dan dua rekan perawat lain yang baru saja pensiun berlangsung meriah dan berkesan.

“Beliau sempat pidato kecil menyemangati kami. Saya sedih sekali beliau sudah pergi. Padahal beliau baru saja dipromosikan menjadi Pejabat SMF (Staf Medis Fungsional),” ujarnya.

Dr Agus Hariyanto Kepala Neonatologi RSUD dr Soetomo membenarkan hal ini. Promosi itu sudah direncanakan sejak dr Hari menyelesaikan pendidikan Doktoralnya, Oktober 2015 lalu.

Dokter Agus menyebut, pengangkatan dokter Hari sebagai pejabat fungsional di Rumah Sakit dr Soetomo tinggal menghitung hari.

Perlu diketahui Dr dr Hari Koeshartono SpA(K), istrinya, dua anaknya, dan dua keponakannya mengalami kecelakaan maut di perlintasan kereta api tidak, di Tawangsari, Taman, Sidoarjo, Rabu (13/4/2016) malam.

Mobil Toyota Kijang Innova bernopol L 1649 RK yang dia kemudikan ditabrak kereta api Dhoho, jurusan Blitar-Surabaya, hingga terseret sejauh 700 meter.

Dr Hari, istri, Fajri dan Luluk dua keponakannya tidak tertolong. Keempatnya luka parah dan meninggal di lokasi.

Sedangkan kedua putra dan putri kandungnya, Andita dan Bimo, sampai saat ini dalam kondisi kritis, dirawat di ruang ICU, instalasi gawat darurat RSUD dr Soetomo.(den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
27o
Kurs