Arsul Sani Anggota Komisi III DPR RI menegaskan aksi teroris di Belgia harus jadi peringatan pencegahan masif di Indonesia. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lebih masif lagi dalam menjalankan program pencegahan.
Hal tersebut penting karena ancaman terorisme saat ini sudah sangat meresahkan. Baik di lingkungan masyarakat, sekolah, maupun melalui kecanggihan teknologi internet, serta media sosial.
Arsul menambahkan, langkah humanis sangat efektif karena masyarakat menjadi satu diantara faktor penting dalam pencegahan terorisme. Karena itulah masyarakat harus dirangkul dan diberi pemahaman agar peka dan selektif dalam mengamankan lingkungannya dari kemungkinan dijadikan tempat para pelaku teror bertempat tinggal.
Selain itu, masyarakat juga dituntut untuk meningkatkan pemahaman ideologi bangsa yaitu Pancasila serta memperkuat pemahaman agama Islam yang moderat terutama bagi umat muslim.
Dia mengungkapkan bahwa aksi-aksi terorisme tidak bisa dihabisi dengan cara-cara penindakan. Apalagi ketika proses penindakan itu mengesampingkan sisi-sisi Hak Azasi Manusia (HAM) dan menjauhi prinsip-prinsip due process of law yang benar.
“Kedepan aspek pencegahan menjadi sangat penting dan merupakan kerja besar pemerintah bersama elemen-elemen masyarakat,” ujar dia di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Arsul yakin dengan pengalamannya, Komjen Pol Tito Karnavian Kepala BNPT akan mampu menjalankan program-programnya, termasuk pencegahan.
“Dengan pengalamannya selama ini menangani terorisme dan dengan ilmu yang dipelajarinya di Inggris, Komjen Tito Karnavian akan mampu meningkatkan kinerja BNPT,” kata dia.(faz/dop)