
Aksi penjambretan di Surabaya diperkirakan terjadi peningkatan pada April 2016 dibandingkan Maret 2016.
Berdasarkan laporan pendengar Radio Suara Surabaya, terhitung pada 19 April 2016 pukul 09.00 WIB sudah ada 9 kali aksi penjambretan yang dilakukan di Surabaya. Padahal pada Maret 2016 total tercatat ada 9 kali aksi penjambretan.
Untuk korban penjambretan yang paling banyak menjadi sasaran adalah ibu-ibu dengan prosentase 40 persen, diikuti wanita dewasa 36 persen dan laki-laki dewasa 16 persen.
Sementara itu, untuk benda target penjambretan antara lain tas 78 persen, handphone 12 persen dan kalung 10 persen.
Modus dari aksi penjambretan ini juga dilakukan secara bervariasi. Misalnya dengan langsung melakukan tarik paksa ketika korban sedang mengendarai sepeda motor. Bahkan tak jarang aksi itu membuat korbannya terjatuh.
Selain itu, pelaku juga ada yang langsung keluar dari mobilnya dan menarik paksa barang bawaan korbannya.
Untuk jam-jam yang dilaporkan rawan terjadi aksi penjambretan yakni antara pukul 12.00-15.00 WIB, 16.00-21.00 WIB dan 22.00-24.00 WIB.
Sedangkan lokasi-lokasi yang pernah dilaporkan terjadi aksi penjambretan antara lain HR Muhammad, Bubutan, Indrapura, Ahmad Jais, Mojopahit, fly over Banyu Urip, Barata Jaya, Dharmahusada, Demak. Dinoyo, Pengampon, Undaan, Kalianyar, Kayoon, Kedungdoro, Kertajaya, Kapas Krampung, Manukan, Mbah Ratu, Merr, Mulyosari, Panglima Sudirman, Petra Patung Kuda, Sidotopo, Simolawang, Simo Pomahan, Tugu Pahlawan dan Urip Sumoharjo. (dwi)