Jumat, 31 Januari 2025
Honda Safety Riding Kelana Kampoen Suroboyo

Agar Warga Surabaya Taat Keselamatan Berkendara

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Warga Kupang Krajan saat bermain game edukasi lalu lintas bernama narrow plank (melatih keseimbangan) dalam Roadshow Safety Riding Kelana Kampoeng, Minggu (14/8/2016). Foto: dok suarasurabaya.net

Slamet Irianto, Warga Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, tak bisa menyembunyikan raut kesal wajahnya. Dua kali mencoba mengendarai Honda Beat dengan kecepatan hanya 10 km perjam, dirinya dua kali pula gagal melaju lurus di sebuah papan plat baja berukuran 40 cm dengan panjang 10 meter. Baru berjalan satu meter, keseimbangannya tak bisa menguasai tubuh tambunnya sehingga kakinya selalu jatuh menyentuh tanah.

Slamet sempat mencoba kembali, namun kegagalan tetap tak bisa menyelamatkannya dari diskualifikasi sebuah game edukasi lalu lintas bernama Narrow Plank (melatih keseimbangan). Game ini merupakan bagian dari sebuah program keselamatan berkendara bertajuk “Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo”, yang siang itu digelar di Kupang Krajan.

Dalam game Narrow Plank sendiri, beberapa pengendara yang merupakan warga Kupang Krajan diminta berkendara melintasi papan keseimbangan. Untuk pengendara profesional dan terlatih, biasanya mampu melaju lebih dari 20 detik. Namun dalam game ini, siapa yang paling lambat dan tidak jatuh, dialah pemenangnya dan berhak mendapatkan hadiah khusus dari MPM Honda, Suara Surabaya Media, Pemerintah Kota Surabaya dan Satlantas Polrestabes Surabaya, sebagai penyelenggara.

Hari Setiawan Koordinator Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo dari MPM Distributor mengatakan, rata-rata warga berjatuhan karena tak sabar dan belum sepenuhnya menguasai motor yang dikendarainya.

“Mereka ternyata belum memahami skill berkendara yang aman. Maka dari itu kami juga memberi edukasi cara berkendara yang aman di program ini,” katanya.

Hari mengatakan, latihan keseimbangan bisa bermanfaat saat berkendara di jalan bergelombang dan kemacetan. Keseimbangan pengendara juga penting saat berkendara di jalan yang rusak.

Naroow Plank sendiri merupakan satu dari beberapa game yang dimainkan di Kupang Krajan. Selain itu juga ada game seru berupa mewarnai rambu-rambu lalu lintas untuk mengenalkan aneka rambu bagi anak-anak warga kampung itu.

Bagi para pemuda, juga ada lomba cerdas cermat dengan materi pertanyaan seputar keamanan berkendara termasuk juga mengenali rambu-rambu lalu lintas.

Agus Salim, Ketua RT 7 RW 4, Kupang Krajan mengatakan, kegiatan ini sangat membantu warganya untuk lebih taat dan mengutamakan keselamatan dalam berkendara.

“Warga mulai sadar pentingnya pakai helm, juga bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana berkendara yang benar. Misalnya bagaimana mengoperasikan rem yang baik dan bagaimana menjaga keseimbangan,” kata Agus.

Agus mengaku sengaja mengikutkan kampungnya dalam kegiatan ini agar kesadaran masyarakat akan pentingnya berkendara aman bisa meningkat.

“Banyak warga yang tidak mau pakai helm alasannya hanya perjalanan dekat. Padahal kecelakaan itu bisa terjadi di manapun,” ujarnya.

Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo sendiri merupakan sebuah edukasi keselamatan bagi warga dengan mengambil 15 kampung percontohan. Dari 15 kampung ini, Kampung Kupang Krajan salah satunya, kemudian diminta mengirimkan dua orang warga yang lantas disebut agen guna mengikuti pelatihan khusus bagaimana berkendara yang aman di Safety Riding Center, MPM Honda, yang ada di kawasan Sedati, Sidoarjo.

Berlatih di Safety Riding Center MPM Honda

Terik mentari tak menghalangi 30 agen yang mewakili 15 kampung untuk terus berlatih menggeber motor honda di Safety Riding Center MPM Honda, Sedati, Sidoarjo pertengahan bulan Agustus 2016 silam. Sebelum mereka berlatih layaknya pebalap motor di lintasan aspal, mereka juga sempat dibekali pengetahuan di dalam ruangan.

Beberapa pengetahuan yang diberikan diantaranya mengenai rambu-rambu lalu lintas, cara mendahului kendaraan yang aman, sabar di jalan, pengenalan perangkat yang ada di motor, hingga penggunaan helm yang benar.

Usai sesi ini, para agen selanjutnya dibawa ke lintasan aspal yang telah dibangun khusus di Safety Riding Center MPM Honda, guna praktek langsung berkendara yang aman.

Mereka dikenalkan perlengkapan berkendara yang aman mulai dari kaos tangan, bamper penyangga siku dan kaki serta helm standar yang harus dikenakan. Selanjutnya, diajari bagaimana cara memarkir kendaraan yang aman baik itu menggunakan standar samping maupun standar tengah.

Usai cakap memarkir, mereka lantas diajarkan proses pengereman yang aman agar kendaraan bisa berhenti sempurna dan tidak terjatuh. “Rem depan harus ditarik dengan empat jari dengan cara memeras perlahan dan dibarengi dengan injakan rem belakang,” kata Dimas Satria, Trainer MPM Honda.

Dalam kesempatan ini, trainer juga menunjukkan beberapa kesalahan yang kerap dilakukan pengendara yaitu kebiasaan jari yang selalu stanby di rem depan. Selain itu, pengereman depan dengan hanya menggunakan satu atau dua jari baik itu telunjuk dan jari tengah adalah salah.

Yang benar, pengereman depan harus menggunakan empat jari sekaligus yaitu telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking. “Jari juga dilarang selalu stanby di rem. Jika stanby, sewaktu-waktu kaget maka spontan jari akan menarik rem dan ini yang sering mengakibatkan pengendara terpeleset jatuh,” ujar Dimas Satria.

Setelah mahir melakukan pengereman, langkah selanjutnya adalah belajar keseimbangan dengan cara mengendarai motor perlahan di atas papan selebar 40 cm dengan panjang 10 meter. Belajar keseimbangan dilakukan dengan cara berkendara pelan di atas papan.

Teknik keseimbangan harus dilakukan dengan cara tubuh duduk sempurna tidak terlalu membungkuk dan juga tidak terlalu kaku. Dua kaki juga harus menutup atau menjepit ringan tangki kendaraan. Posisi kaki juga dilarang terlalu kaku dan harus fleksibel sehingga bisa segera membantu menyeimbangkan kendaraan agar tak jatuh.

Jika keseimbangan sudah dimiliki, maka bermanuver dengan cara berkendaraan di lintasan berliku layaknya pebalap kemudian harus dicoba. “Untuk lintasan yang penuh belokan, maka yang harus dilakukan adalah fokus. Pandangan ke depan dan selalu waspada,” kata Dimas Satria.

Jumlah Polisi Lalu Lintas Tak Sebanding dengan Jumlah Pengendara

Usai berlatih di Safety Riding Center milik MPM Honda, sebanyak 30 agen dari 15 kampung peserta selanjutnya pulang ke kampungnya untuk menularkan kecakapan berkendara serta membangun budaya safety riding di kampungnya. Kinerja para agen untuk bersosialisasi juga dinilai oleh tim yang telah ditunjuk MPM Honda serta Satlantas Polrestabes Surabaya dengan cara mendatangi kampung tersebut.

Saat tim penilai datang inilah, aneka game seru lantas dimainkan. “Game yang dimainkan selain seru juga untuk menguji bagaimana budaya safety riding di kampung masing-masing sehingga keberadaan agen benar-benar mampu membawa perubahan budaya safety riding di kampungnya,” kata Aiptu Firman dari Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas (Dikyasa) Satlantas Polrestabes Surabaya.

Menurut Aiptu Firman, budaya berkendara yang aman dan taat rambu lalu lintas memang harus diterapkan karena keselamatan berkendara sepenuhnya bergantung pada diri sendiri. Ketaatan terhadap peraturan lalu lintas juga menjadi tanggung jawab pribadi karena jumlah polisi hingga kini tak sebanding dengan jumlah pengguna lalu lintas yang harus diawasi

Di Surabaya misalnya, perbandingan polisi lalu-lintas dengan warga saat ini adalah 1 : 7.000. “Artinya seorang polisi harus menangani tujuh ribu warga Surabaya. Bagaimana bisa seorang polisi menangani warga sebanyak itu,” ujarnya.

Karena itulah, ada tiga hal yang perlu disadari oleh pengendara saat berlalu lintas. Pertama, mengenali diri sendiri, terutama kesehatan, juga kelengkapan identitas termasuk SIM. Yang kedua adalah mengenali kendaraan, diantaranya dengan pengecekan rem, spion, dan tekanan ban. Karena bila ada bagian dari motor yang tidak berfungsi baik maka bisa mengakibatkan kecelakaan.

Faktor ketiga yaitu harus mengenali rute saat berkendara. Memilih rute yang tepat akan memudahkan diri sendiri saat berkendara. “Selain itu pengendara harus mematuhi rambu lalu lintas. Ada empat aturan di jalan yang harus dipatuhi, yakni rambu, marka, traffic light, dan juga gerakan pengaturan lalu lintas,” katanya.

Banyak Manfaat dari Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo

Event Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo telah usai dan ditutup dengan malam Awarding Night Honda Safety Riding Kelana Kampoeng yang digelar di Balai Kota Surabaya, Sabtu (12/11/2016) malam. Enam agen terbaik Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo serta Kampung terbaik juga telah dipilih.

Budi Santoso, Marketing Communication Manajer Honda MPM Distributor mengatakan, ada tiga kriteria penilaian peran agen Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo kali ini. “Pertama program yang telah dijalankan oleh para agen, kemudian kreativitas yang dinilai berdasarkan keunikan program dan kampanye yang sudah dijalankan, lantas efektivitas program sosialisasi, apakah sudah tepat sasaran dan mudah dipahami warga,” kata Budi Santoso.

Dari hasil penilaian, agen terbaik ketiga jatuh kepada pasangan agen Kampung Maspati, Cak Oon dan Ning Hermin. Kemudian juara kerdua adalah agen Kampung Banyu Urip, Ponco dan Rudi; sedangkan juara pertama jatuh kepada Eduardus dan Agus yang merupakan pasangan agen dari Kampung Kebonsari.

Penilaian bagi agen juga meliputi peran agen, tampilan fisik kampung, papan peringatan yang terpasang, kreativitas saat roadshow, serta keaktifan warga dan penampilan saat awarding night.

Selain para agen, gelaran ini juga telah memilih kampung terbaik dalam Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo. Tiga kampung terbaik, antara lain juara tiga adalah Kampung Jatisrono Ujung; kemudian juara kedua adalah Kampung Kebonsari; dan juara pertama Kampung Maspati.

Menurut Budi Santoso, pemilihan kampung dan agen terbaik hanyalah sebuah langkah yang tujuan sebenarnya adalah untuk meningkatkan budaya berkendara yang aman bagi masyarakat Surabaya. “Digelarnya acara ini tujuannya hanya satu, bagaimana kami di Honda turut membangun budaya safety riding bagi para pelanggan terutama bagi masyarakat,” kata dia.

Meski belum mampu menyasar seluruh kampung, namun sosialisasi safety riding yang digelar di 15 kampung ini terbukti telah mampu meningkatkan budaya tertib berkendara, tertib berlalu lintas serta tertib di jalan.

Thong Dendy Sean, Direktur MPM Honda mengatakan, program ini akan terus dilakukan sehingga masyarakat akan terus mendapatkan edukasi agar budaya tertib lalu lintas dimulai dari keluarga. “Kampanye berkendara dengan aman ini tujuannya untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya. Sosialisasi akan kami lakukan terus menerus,” ujarnya

Begitu juga Irvan Wahyudrajad, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Menurut dia, event semacam ini harus terus digalakkan. Angka kecelakaan motor yang masih cukup tinggi harus menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, kecelakaan mayoritas melibatkan para remaja yang memiliki usia masih produktif.

“Dari berbagai kasus kecelakaan di Surabaya, ada 876 korban meninggal dunia mayoritas usia produktif. Ini harus ditekan dengan program edukasi seperti ini,” kata Irvan. Semoga Honda Safety Riding Kelana Kampoen Suroboyo kali ini benar-benar mampu menekan angka kecelakaan dan mampu menambah kedisiplinan berkendara bagi masyarakat terutama di Surabaya. (fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
27o
Kurs