Aksi damai ribuan orang dari berbagai ormas Islam dan daerah, hari ini benar-benar membutuhkan kondisi fisik yang prima.
Itu karena peserta aksi harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer dari Masjid Istiqlal, melewati Balai Kota Jakarta menuju Istana Negara.
Pantauan suarasurabaya.net sejak aksi dimulai pukul 13.00 WIB, banyak peserta yang rata-rata berusia 50 tahunan, kelelahan waktu jalan beriringan.
Untungnya, cukup banyak tim medis yang siap memberi pertolongan. Salah satunya dilakukan Yayasan Peduli Generasi Indonesia yang bersinergi dengan Bulan Sabit Merah (Mer-C), dan beberapa organisasi sosial.
Satu unit mobil ambulan yang dilengkapi peralatan medis seperti oksigen, monitor jantung, serta obat-obatan, terparkir di depan Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Selain itu, disediakan juga tempat istirahat buat peserta aksi, di trotoar yang diberi alas terpal. Seorang dokter dan tenaga medis juga siap memberikan layanan, secara cuma-cuma alias gratis.
“Kami sudah mulai memberikan layanan dari pagi, sebelum aksi damai ini dimulai. Sampai sekarang sudah ada lebih dari 50 orang yang mendapatkan layanan medis,” kata Firmansyah koordinator layanan medis kepada suarasurabaya.net, Jumat (4/11/2016).
Firman menjelaskan, kegiatan seperti ini sudah cukup sering dilakukan, dan murni atas dasar kemanusiaan.
“Kami siap terlibat dalam kegiatan yang bersifat sosial seperti membantu korban bencana alam, dan berbagai kegiatan yang membutuhkan bantuan medis,” tegasnya.
Haji Mahmudin, seorang peserta aksi damai merasa bersyukur ada layanan medis seperti ini.
“Tadi saya ikut jalan dari Istiqlal, dan tiba-tiba merasa pusing. Di sini saya dicek tensi, lalu dikasih vitamin. Alhamdulillah sekarang agak enakan,” ucap bapak berusia 54 tahun tersebut.
Setelah menyelesaikan tugasnya, sekitar pukul 17.00 WIB, tim layanan medis itu bergerak meninggalkan lokasi aksi damai, yang dijadwalkan berakhir pukul 18.00 WIB. (rid)