Secara resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga melantik sebanyak 400 kader pemuda anti narkoba Jawa Timur. Pelantikan dilakukan langsung oleh Imam Nahrawi, Menpora di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (22/7/2016).
“Pelantikan ini yang kedua setelah kemarin kami juga melantik kader anti narkoba Jawa Barat,” kata Imam Nahrawi, di sela-sela pelantikan.
Kader pemuda anti narkoba yang kali ini dilantik berasal dari 13 kabupaten, yang nantinya masing-masing kader ini akan merekrut teman-temannya sendiri sehingga jejaring anti narkoba diharapkan bisa menyeluruh dan menyasar hingga ke seluruh desa yang ada di Jawa Timur.
Sebelum dilantik kader pemuda anti narkoba ini juga telah menjalani serangkaian pelatihan mengenai penanggulangan, serta pengenalan bahaya narkoba.
“Mereka ini kita terjunkan ke lapangan untuk mengedukasi keluarga serta teman terdekat mereka akan bahaya narkoba. Mereka ini juga akan bekerjasama dengan polisi jika menemukan bandar atau produsen narkoba,” ujar Imam.
Guna perang melawan narkoba, setidaknya tiga kelompok masyarakat harus didekati yaitu kelompok yang rentan menggunakan narkoba, kemudian kelompok pengguna narkoba serta kelompok pembuat atau pengedar narkoba.
Perak kader pemuda anti narkoba ini pada kelompok yang rentan menggunakan narkoba. dengan adanya kader ini, maka kelompok rentan narkoba bisa mendapatkan edukasi untuk tidak mencoba maupun menggunakan narkoba.
Sementara itu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, sebagai upaya perang melawan narkoba, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan segera mendeklarasikan desa bebas narkoba.
“Ini kan baru 400 desa yang memiliki kader, padahal Jatim memiliki delapan ribu desa. nantinya Pemerintah Provinsi akan melanjutkan program ini dengan merancang desa bebas narkoba,” kata Gus Ipul.
Dengan adanya kader dan desa bebas narkoba, maka peredaran narkoba diharapkan bisa dihentikan. Apalagi dari data yang ada, kata Gus Ipul, saat ini sedikitnya ada 325 juta jiwa di dunia yang menggunakan narkoba.
“Dari jumlah 325 juta jiwa, 2,2 persennya atau sekitar 6,5 juta jiwa pengguna narkoba ada di Indonesia. Di Jawa Timur sendiri diperkirakan ada 700-800 ribu jiwa menggunakan narkoba. Artinya Jatim menduduki peringkat tiga besar setelah DKI dan Jabar,” kata Gus Ipul.
Selain akan membangun Desa Bebas Narkoba, Pemerintah Jawa Timur juga akan memperbanyak pusat rehabilitasi sehingga para pengguna narkoba benar-benar bisa segera bebas dari jeratan narkoba.
Gus Ipul berharap, narkoba bisa menjadi musuh bersama sehingga peredarannyapun bisa semakin dipersempit yang ujungnya pengguna narkoba juga akan terus berkurang. (fik/ipg)