70 tahun perjalanan spiritual Srihadi Soedarsono sejak Revolusi Kemerdekaan RI (1946 – 1949), saat menjadi Tentara Pelajar di Surakarta, hingga menjadi maestro seni lukis Indonesia saat ini, ditampilkan pada 70 Tahun Rentang Kembara Roso.
Rentang Kembara Roso adalah rekam jejak karya Srihadi Soedarsono, sebagai pelukis besar, maestro Indonesia yang awalnya adalah pewarta gambar di era Revolusi Kemerdekaan sebagai wartawan pelukis yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi TNI di Solo, hingga menjadi ambassador seni rupa Indonesia di pentas seni rupa dunia.
Pameran tunggal Srihadi Soedarsono, dijadwalkan berlangsung pada 11 – 24 Februari 2016 di Galeri Nasional Indonesia, menghadirkan Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republi Indonesia sebagai pembuka pameran.
Pameran ini sekaligus menandai 70 tahun proses kreatif Srihadi Soedarsono sebagai pelukis besar di usianya yang ke-84 tahun. Srihadi Soedarsono menyampaikan bahwa pameran tunggal kali ini memang paling banyak menyajikan karya dengan material kertas.
Peristiwa ini dapat menjadi sarana edukasi bagi publik bahwa karya seni rupa dengan material kertas juga sangat penting. Beliau mengakui tidak pernah jauh dari kertas ketika berada di luar studio. Srihadi Soedarsono produktif membuat sketsa saat berada diluar negeri sekalipun.
Sketsa dan gambar-gambar ini umumnya dikerjakan dengan teknik drawing menggunakan pena atau charcoal serta cat air. “Seniman itu memang harus memiliki kebebasan dalam proses kreatifnya, tetapi saya memilih kebebasan yang cerdas,” ujar Srihadi Soedarsono sang maestro seni lukis.
Sekitar tujuh lukisan yang dipamerkan berukuran di atas satu meter itu, diyakini sebagai pencapaian estetika terbaru yang dikerjakan oleh pelukis besar ini. Karya-karya beliau tersebut mengantarkan nama besarnya di pentas seni rupa dunia karena pengetahuan akademik di bidang seni rupa serta kiprah nyata Srihadi Soedarsono yang selalu menyertakan unsur-unsur kebudayaan Nusantara (Indonesia) yang secara simbolik dihadirkan di dalam lukisan-lukisannya yang sangat indah, bermutu, dan berisi.
“Tentu saja pameran ini sangat penting bukan untuk masyarakat seni rupa saja, melainkan masyarakat umum agar dapat memperoleh pengetahuan yang memadai mengenai karya-karya maestro Indonesia, khususnya Srihadi Soedarsono, maestro seni lukis yang masih aktif berkarya hingga saat ini. Srihadi itu living legend,” kata Marthen Slamet panitia pameran.(tok)