Abdul Cholik Kepala Kantor Wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Jatim mengatakan, selama Juli lalu ada 137 ribu warga Jatim yang keluar dari kepesertaan.
Cholik menyebutkan, mayoritas peserta ini keluar dari kepesertaan karena kontrak kerjanya sudah habis, pensiun, meninggal, dan tidak intens membayar iuran bulanan.
“Ini data per Juli. Sedangkan yang masuk 339.986 orang. Masih dibawah rata-rata jumlah penduduk yang ada di Jawa Timur,” ujarnya ketika ditemui di Kantor BPJS-TK Surabaya Cabang Karimun Jawa, Senin (5/9/2016).
Dia mengatakan, data total peserta aktif BPJS-TK Jatim saat ini hanya sebanyak 1,5 juta tenaga kerja, dari 388 ribu perusahaan yang telah mendaftarkan karyawannya.
Adapun rincian klaim yang telah dicairkan oleh BPJS-TK Jatim hingga Juli, antara lain untuk 143.700 orang peserta Jaminan Hari Tua (JHT); Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk 9.574 orang peserta; serta Jaminan Kematian (JKM) untuk 1.719 peserta.
Sedangkan untuk Jaminan Pensiun sampai sekarang ini belum terekam seluruhnya. “Tapi sudah ada 148.966 kasus yang terdata, dan sudah terbayarkan sekitar 1,2 Triliun,” ujarnya.
Cholik menargetkan pada akhir tahun ini seluruh masyakarat yang bekerja bisa terkaver BPJS-TK. Namun dia mengakui, masih banyak masyarakat yang tidak paham pentingnya BPJS-TK.
Selain ketidakpahaman, kemampuan membayar iuran masyarakat juga menjadi persoalan. Rata-rata, pekerja yang tergolong bukan penerima upah (BPU) yang memiliki kemampuan rendah untuk membayar iuran BPJS-TK.
“Penghasilan petani, penghasilan nelayan itu seperti apa? Memang inilah faktor belum terdaftarnya mereka ke BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Bertepatan Hari Pelanggan, pada 4 September 2016 BPJS-TK Jatim berupaya jemput bola sosialisasi ke masyarakat. Petugas BPJS-TK, pada Hari Pelanggan ini, mengenakan pakaian adat saat melayani masyarakat.
“Ini bentuk kreativitas saja, supaya masyarakat tertarik. Kami memang berkomitmen, pada hari Pelanggan ini melayani tidak seperti biasa. Tujuannya untuk mendekatkan diri kepada calon peserta dan masyarakat umumnya,” ujarnya.(den/ipg)