Sabtu, 23 November 2024

100 Balita Kekurangan Gizi di Ngawi Karena Tingkat Ekonomi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ada sebanyak 100 balita di wilayah itu mengalami kurang gizi.

Dari 100 balita kurang gizi, sebanyak 37 balita di antaranya menderita gizi buruk sedangkan sisanya mengalami kekurangan gizi.

“Dinas telah berupaya maksimal. Namun, terkadang kasus kurang gizi dan bahkan gizi buruk disebabkan karena adanya penyakit ikutan atau penyerta,” kata Ratna Yustisiani Kasi Gizi Dinkes Ngawi, seperti dilansir Antara, Sabtu (16/1/2016).

Salah kasus gizi buruk yang ditangani oleh Dinkes Ngawi adalah balita Mukaromatul Kirom yang tinggal di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jogorogo. Berat badan balita usia 4 tahun ini hanya 8 kilogram.

Ratna mengatakan, balita perempuan yang kekurangan gizi ini juga akibat penyakit syaraf otak yang telah diderita sejak lahir. Pada usia 4 bulan, balita tersebut telah menjalani operasi di salah satu rumah sakit.

Ratna menyebutkan, rata-rata penyakit penyerta yang ditemukan pada kasus kurang gizi pada anak antara lain TBC, jantung, saluran pernapasan, dan kelainan darah.

Secara umum, kata Ratna, kurang gizi disebabkan oleh banyak faktor. Akan tetapi, mayoritas temuan kasus di Ngawi akibat tingkat ekonomi keluarga balita.

“Faktor ekonomi keluarga yang rendah sangat berpengaruh pada asupan gizi yang diberikan pada balita,” ujarnya.

Ratna mengatakan, akan mengoptimalkan fungsi posyandu dalam hal pemantauan perkembangan kesehatan balita.

Pihaknya juga memerintahkan petugas kesehatan di puskesmas dan kader posyandu untuk turun langsung ke lapangan guna mendata dan memantau kesehatan balita di Ngawi. (ant/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs