Ahmad Adi Suryo Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif HIPMI Jatim mengingatkan wisata syariah tidak hanya identik dengan wisata ke makam atau pun situs bersejarah.
”Saya beri contoh ketika di Pulau Merah, Jawa Timur, kemudahan mendapatkan makanan halal dan tempat beribadah ketika saya disana itu sudah mencerminkan Pulau Merah sebagai wisata syariah,” ujarnya
Dirinya melihat kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang kental di Jawa Timur dan masih bisa dikembangkan.
“Kita lihat dari Banyuwangi sampai Pacitan, lalu Madura, daerah-daerah tersebut bisa menarik para wisatawan jika dikelola dengan baik,” kata Adi
Namun Adi tidak memungkiri memang masih ada hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengembangkan wisata syariah ini.
“Pengusaha atau pemilik tempat wisata harus disamakan konsepnya terlebih dahulu dengan Pemerintah, agar sinkron,” ungkapnya
Selain itu, pengusaha wisata dan pemerintah juga harus memperhatikan kenyamanan para pengunjung.
“Harus diatur bagaimana membuat parta wisatawan bisa berlibur tapi tidak melupakan ibadahnya. Maka dari itu di setiap tempat wisata harus ada tempat beribadahnya,” tutup Adi.(dop/tok)
Foto: budayacirebon.files.wordpress