Senin, 25 November 2024

Warga Kotawaringin, Sementara Waktu Tidak Makan Ikan Laut

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan

Sejak insiden pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di selat Karimata ada pemandangan yang berubah, terutama kebiasanya para nelayan yang biasa melaut di sana.

Pantauan suarasurabaya.net, masyarakat Kotawaringin Barat ataupun Kotawaringin Timur, saat ini lebih memilih tidak makan ikan laut. Apalagi lokasi ditemukannya ekor pesawat dan jenazah korban AirAsia, adalah lokasi dimana mereka biasa mencari ikan.

Dewi Astuty, warga Kawitan, Kelurahan Sidorejo, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah mengaku warga lebih memilih makan ayam atau daging.

“Kalau ke pasar sekarang lebih memilih beli ikan ayam, daging kambing, ataupun sapi,” kata Dewi Astuty, Minggu (11/1/2015).

Selain karena takut kegiatan mereka akan mengganggu pencarian korban pesawat jatuh, ternyata rasa ikan tangkapan sekarang berbeda dari biasa.

“Sekarang nelayan banyak yang tidak melaut mereka milih di rumah saja, karena hasil tangkapan ikan baunya menyengat seperti busuk. Nelayan banyak yang mengatakan kalau ikan di laut sekarang ini banyak makan daging lainnya (daging manusia__red),” kata dia.

Dewi menambahkan, nelayan dan masyarakat Kotawaringin Barat dan Timur sangat menghormati kegiatan pencarian korban pesawat AirAsia. Karena itu untuk kegiatan melautpun mereka akan menggunakan saran dari tokoh adat.

“Biasanya, kalau melaut menunggu petunjuk tokoh adatnya masing-masing” ujar perempuan 35 tahun ini.

Ikan laut yang biasa dicari nelayan dan dijual ke pasar adalah jenis ikan laut bawal putih, udang, senangin, tenggiri, kakap, dan masih banyak lagi. “Makanya kalau sekarang cari ikan laut susah. Dan semoga, korban secepatnya ditemukan. Nelayan bisa melaut,” kata dia. (riy/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs