Sabtu, 23 November 2024

Wabah Demam Berdarah Melanda Jawa Timur

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) melanda setidaknya tiga kota di Jawa Timur, yaitu, Sumenep, Jember, dan Banyuwangi. Bahkan, wilayah Sumenep sudah dipastikan wabah penyakit ini statusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Di Sumenep, Madura, Jawa Timur, seperti kata Gita dari Radio Nada Sumenep, pasca ditetapkan sebagai KLB demam berdarah, pihak Rumah Sakit Daerah Mohammad Anwar sempat kekurangan dokter dan perawat.

Hadi Sutarto Sekertaris Daerah Pemkab Sumenep meminta dinas kesehatan untuk menarik dokter dan perawat dari Puskesmas terdekat guna diperbantukan di rumah sakit.

“Hingga saat ini sudah ada 15 tenaga medis yang diperbantukan, yaitu 5 orang dokter dan 10 orang perawat,” kata Hadi kepada Gita Jumat (30/1/2015) pada Jaring Radio Suara Surabaya.

Namun, pihak rumah sakit juga kekurangan ruang perawatan, akibatnya harus memanfaatkan gedung yang baru akan diresmikan 5 februari mendatang.

Sementara itu, Di Jember Jawa Timur, menurut Wulan dari Radio Mutiara Jember, wabah demam berdarah terus meningkat dalam dua pekan terakhir. Katanya, setiap hari ada 15 sampai 20 kasus baru yang terjadi.

“Sampai 20 Januari kemarin tercatat 257 kasus dengan 6 penderita meninggal dunia,” ujarnya pada Jaring Radio Suara Surabaya, Jumat (30/1/2015)

Yumarlis, Humas Dinas Kesehatan Jember, mengatakan, Jember baru akan ditetapkan statusnya menjadi KLB jika jumlah kasus demam berdarah bulan Januari ini dua kali jumlah kasus demam berdarah Januari tahun lalu. “Januari 2014 demam berdarah di Jember mencapai 155 kasus. Artinya, Jember akan ditetapkan menjadi KLB jika sampai 310 kasus,” ungkapnya

Di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan berupaya untuk memerangi nyamuk demam berdarah. “Terbukti, jumat 30 januari 2015 hingga minggu 1 Februari 2015, dinas kesehatan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada 9.000 rumah di kecamatan Tegal dlimo,” papar Novi Mandala dari FM Banyuwangi kepada Jaring Radio Suara Surabaya, Jumat (30/1/2015).

Waluyo Kepala Bidang Kesehatan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banyuwangi, mengatakan, data dari 29 Januari 2015 penderita demam berdarah di Banyuwangi berjumlah 147 jiwa.

“Paling tua berusia 63 tahun, sementara paling muda adalah balita berusia 1 tahun. Penderita terbanyak didominasi kaum perempuan dengan lebih dari 50%,” pungkasnya (dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs