Hilangnya 16 WNI di Turki saat melakukan perjalanan wisata menuai berbagai dugaan. Beberapa kalangan menduga bahwa para WNI yang berpisah dengan kelompoknya ini bergabung dengan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Karena sebab itu, Polri menekankan upaya pencegahan sejak dini.
Irjen Polisi Roni F Sompie, Kadiv Humas Mabes Polri mengatakan bahwa peristiwa berpisahnya 16 WNI dari kelompok tur wisata di Turki ini harus menjadi pelajaran. Harus ada upaya pencegahan yang lebih komprehensif.
“Pihak travel perlu berkoordinasi dengan imigrasi dan pemerintah daerah. Ini upaya untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal yang merugikan, baik bagi warga Indonesia, maupun bagi warga negara lain,” kata Roni kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (7/3/2015).
Koordinasi tersebut, kata Roni, antara lain penginformasian data-data perjalanan ke luar negeri dari pihak Imigrasi kepada Polri. “Sehingga kami bisa memberikan saran, untuk mencegah sesuatu yang terjadi di kemudian hari, sejak awal,” ujarnya.
Sedangkan mengenai organisasi tertentu seperti ISIS yang rajin merekrut anggota dari berbagai negara, Roni mengatakan, hal ini perlu adanya pemberian pemahaman sejak dini.
“Ini perlu dilakukan oleh semua stakeholder, termasuk media, melakukan upaya untuk mencegah hal-hal yang bisa terjadi apalagi bila berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di Timur Tengah. Pemahaman tentang sebuah ideologi terutama yang berkaitan dengan keyakinan tertentu, perlu diberikan sejak usia anak sejak dini, SD, SMP, SMA,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, perlu penguatan pemahaman tentang ideologi melalui kementerian agama dan kantor agama di provinsi, kota dan kabupaten, hingga di tingkat kecamatan. “MUI juga bisa berperan, karena masyarakat belum memahami kemungkinan yang dapat terjadi mengenai ini. Kepolisian hanya dapat mencegah di muara, sedangkan di hulu pencegahan ini harus dilakukan secara komprehensif,” ujarnya.
Saat ini, Polri telah berupaya mencari latar belakang dengan mengerahkan Bareskrim, Densus 88, serta Polda setempat untuk mencari latar belakang 16 WNI. “Sementara ini saya belum dapat perkembangan,” ujarnya. (den/wak)