Utsman Mustofa Mahdamy, salah satu dari 16 WNI yang hilang di Turki, selain tercatat jadi warga Surakarta, juga tercatat sebagai warga Ampel Cempaka, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Harun Said Umar, Ketua RT 1 RW 2, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, mengatakan sudah dua tahun Utsman Mustofa Mahdamy tercatat sebagai warga Ampel Cempaka. Sebelumnya Utsman tercatat sebagai warga Surakarta, tinggal di Jalan Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon.
“Utsman menjadi warga Ampel Cempaka sejak bulan Februari 2013, ketika membeli rumah di Ampel Cempaka nomor 7 dan 7A. Sejak itu, Utsman mengajukan surat ke pihak RT untuk menjadi warga Surabaya,” kata Harun Said Umar, saat ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (7/3/2015) malam.
Tak lama setelah menjadi warga Surabaya, Utsman menikah dengan Sakinah Syawie. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya mempunyai anak bernama Tsabitah Utsman Mahdamy. Namun berdasarkan data kependudukan, tidak semua anggota keluarga Utsman dilaporkan ke pihak RT setempat.
“Hanya Utsman Mustofa Mahdamy yang masuk. Sedangkan, Sakinah Syawie dan Tsabitah Utsman Mahdamy itu tidak masuk daftar sebagai warga Ampel Cempaka,” kata Harun.
Sekadar diketahui, 16 WNI hilang di Turki dalam rangka tur ke negara tersebut. Mereka berangkat dari Jakarta ke Turki menggunakan jasa travel Smailing Tour, dengan jumlah 25 orang.
Sebanyak 16 orang tersebut menyatakan berpisah dari rombongan dan akan bergabung kembali 26 Februari 2015 saat rombongan berada di Kota Pamukale. Namun, hingga rombongan kembali ke Jakarta pada tanggal 4 Maret 2015 mereka belum kembali. Berhembus rumor bahwa 16 WNI yang hilang tersebut bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.(bry/iss/ipg)