Unggulkan Produk Lokal, Wirausahawan Muslim Gelar Aksi

Beberapa pemuda mengenakan pakaian warna-warni, Jumat (6/2/2015) tidak dapat bergerak bebas, lantaran mereka berada dibalik jeruji. Sedangkan satu di antara pemuda lainnya berada diluar jeruji. Mereka masing-masing mewakili produk luar negeri dan dalam negeri.

”Mereka yang berpakaian warna-warni mewakili keberadaan produk luar negeri. Termasuk buah-buahan. Mereka berada dibalik jeruji sebagai simbol bahwa produk luar negeri memang harus dibatasi dan tidak dbiarkan sebebas-bebasnya,” terang Wirawan Dwi Humas Komunitas Wirausaha Muslim.

Satu pemuda yang berada diluar jeruji, lanjut Wirawan, adalah simbol bahwa produk-produk lokal yang seharusnya mendapat support dan dapat memenuhi seluruh pasar kebutuhan produk yang dibutuhkan masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah produk-produk buah-buahan.

Kualitas produk lokal, kata Wirawan, sejatinya tidak kalah dengan produk luar negeri atau impor. Kasus apel Granny membuktikan bahwa produk luar negeri tidak selalu bagus. “Itu bukti bahwa produk luar negeri tidak selamanya bagus. Tidak selamanya terbebas dari bakteri atau kendala lainnya,” tukas Wirawan.

Sementara itu, ditegaskan Fariz Azis Ketua Komunitas Wirausaha Muslim, bahwa produk lokal apapun bentuknya, secara kualitas tidak kalah dengan produk luar negeri.

“Tetapi masih banyak masyarakat yang belum percaya dengan keunggulan produk lokal. Ini yang juga harus dibenahi. Agar pengusaha lokal dapat bersaing dengan produsen luar negeri,” papar Fariz Azis pada suarasurabaya.net, Jumat (6/2/2015).

Untuk itu, pada aksinya Jumat (6/2/2015) Komunitas Wirasusaha Muslim mengajak segenap masyarakat kembali mencintai produk-produk lokal negeri sendiri, agar produk lokal mampu bersaing serta mendapat tempat di manca negara.(tok/ipg)

Teks foto:
– Aksi Komunitas Wirausaha Muslim unggulkan produk lokal.
Foto: Istimewa