Rabu, 12 Maret 2025

Unair Duduki Posisi Empat Besar Pimnas 2015

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Perwakilan Unair di Pimnas 2015. Foto: Warta Unair

Universitas Airlangga menduduki peringkat keempat pada ajang kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-XXVIII di Universitas Halu Oleo, Kendari pada tanggal 5-8 Oktober 2015, yang diikuti 120 perguruan tinggi.

Lima kelompok di antara 13 delegasi Unair yang berhasil melaju ke tahap Pimnas, berhasil menyumbangkan dua medali emas pada bidang presentasi dan tiga medali perak, masing-masing dua medali pada bidang poster dan satu pada bidang presentasi.

Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes, S.Bio, CCD, perwakilan tim pendamping kemahasiswaan yang mendampingi kedua kelompok peraih emas mengatakan, ada banyak sekali rintangan di lapangan dan perdebatan substansi.

“Namun, demi performa terbaik, maka kita harus menetapkan dan mengawal target dengan upaya terbaik,” jelas staf pengajar Teknobiomedik, Fakultas Sains dan Teknologi, Unair seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (9/10/2015).

Adanti Wido Paramadani, ketua tim PKM-PE yang membahas tentang Stent Bersalut Kitosan, menuturkan rasa syukurnya atas medali emas yang berhasil diraih oleh timnya.

“Alhamdulillah! Saya senang sekali rasanya kami dan tim bisa berhasil apalagi Unair bisa menempati peringkat keempat. Ke depan, saya yakin Unair bisa meraih juara umum karena sebenarnya SDM kita mampu untuk hal itu,” katanya.

Sekadar diketahui, masing-masing tim Unair yang menyumbang medali emas adalah tim Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) dengan proposal berjudul “Sintesis Poly-L-Lactid-Acid (PLLA) Coating Kitosan sebagai Stent Bersalut Obat pada Kasus Penyakit Jantung Koroner”, dan tim PKM-P dengan proposal berjudul “Inovasi Kornea Hidrogel Berbasis Kolagen dengan Penambahan Glikopolimer sebagai Solusi Kebutaan Irreversible akibat Ulkus Kornea”.

Sementara itu, masing-masing tim Unair yang menyumbang medali perak adalah tim Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K) dengan proposal berjudul “NONI-KIT (Hidroquinone Tes Kit) Test Kit Krim Pemutih sebagai Upaya Mengurangi Dampak Zat Berbahaya Hidroquinone”, tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M) dengan proposal berjudul “ASOI (Arisan Sayuran Organik untuk Ibu) sebagai Upaya Perbaikan Gizi Keluarga”, dan tim PKM-Karya Cipta (PKM-KC) dengan proposal berjudul “QETD (Quadriplegia Electric Theraupetic Device): Rancang Bangun Alat Terapi Simulasi Listrik pada Penderita Quadriplegia”.

Pada ajang Pimnas 2015, posisi pertama ditempati oleh Universitas Brawijaya, disusul Universitas Gadjah Mada, dan ketiga ditempati oleh Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Pada Pimnas tahun 2013, Unair menduduki peringkat kedua. Pada tahun 2014, Unair menduduki peringkat lima besar, dan pada tahun 2015, Unair berada pada posisi keempat.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Rabu, 12 Maret 2025
27o
Kurs