Lebih dari 3 ribu guru di Surabaya belum mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Namun, masih ada kesempatan agar peningkatan kompetensi guru di Surabaya merata dengan UKG tahap kedua.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kesempatan kedua bagi guru yang belum mengikuti UKG tahap pertama.
UKG tahap kedua ini akan dilangsungkan pada tanggal 11-13 Desember mendatang. Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya sudah menyiapkan 17 tempat uji kompetensi (TUK).
Ikhsan Kepala Dispendik Kota Surabaya mengatakan, lokasi TUK tersebar di beberapa SMK dan SMA di Surabaya. Ada 9 SMK negeri dan 8 SMA negeri yang terpilih menjadi lokasi TUK.
“Kami sudah memberi batas waktu bagi sekolah untuk memverifikasi guru yang belum ikut UKG tahap pertama sampai hari Kamis (3/12),” ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/12/2015).
Adapun jumlah total guru yang akan mengikuti UKG tahap kedua berdasarkan hasil verifikasi sekolah mencapai 3.071 guru.
Jumlah itu terdiri dari 27 guru TK, 1.914 guru SD, 675 guru SMP, 205 guru SMA , 190 guru SMK, serta 60 guru sekolah luar biasa (SLB). “Data ini sudah final,” kata Ikhsan.
UKG penting diikuti oleh guru agar kompetensi guru di bidang pedagogis dan profesional terpetakan. Tujuannya, agar Pemerintah Pusat mengetahui berapa kebutuhan peningkatan kompetensi guru.
“Karena setelah UKG nanti ada pendampingan secara langsung dari pusat untuk meningkatkan kompetensi guru. Kalau tidak ikut tentu guru akan ketinggalan dalam hal kompetensi,” ujarnya.
Sampai hari ini, hasil UKG tahap pertama yang dikeluarkan oleh Kemendikbud belum sampai ke tangan Ikhsan.
Ikhsan berharap, hasil tersebut dapat dikeluarkan secepatnya agar program pemkot untuk memetakan dan menguatkan kompetensi guru di Surabaya (P2KGS) dapat segera berjalan.
“Karena hasil UKG itu juga sebagai ukuran untuk pelaksanaan P2KGS, walaupun kami ada pengukuran tambahan dalam hal kompetensi guru,” ujarnya. (den/ipg)