Penutupan u-turn atau jalan putar balik didepan Gedung Juang 45 sebagai satu di antara upaya mengurai kepadatan dan kemacetan lalu lintas di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono segera dilakukan. Meski begitu evaluasi dipastikan bakal terus digelar.
“Tentunya evaluasi itu akan kami lakukan secara mendalam, terkait dengan upaya untuk mengurai kepadatan di Jalan Mayjend Sungkono. Kalau memang setelah ditutup masih terjadi penumpukan kendaraan maka akan kami cari solusi lain,” terang Irvan Wahyudrajad Plt. Kepala Dishub Surabaya.
Nantinya, lanjut Irvan, selain penutupan u-turn depan Gedung Juang 45 itu akan dilakukan juga pembukaan persilangan jalan di sekitar kawasan Jalan Diponggo. Ditambah dengan pemasangan lampu traffic light.
Upaya tersebut, kata Irvan menjadi bagian penting dalam rangka mengurai kepadatan dan kemacetan disepanjang Jalan Mayjend Sungkono. “Kalau tidak diuraikan, penumpukan makin crowded. Dan kemacetan bisa makin tinggi,” tukas Irvan.
Oleh karena itu, penutupan u-turn depan Gedung Juang 45 memang bukan satu-satunya cara mengurai kepadatan disepanjang Mayjend Sungkono. “Untuk itu evaluasi terus kami lakukan. Tidak mungkin setelah dilakukan solusi lalu dibiarkan,” pungkas Irvan Wahyudrajad saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (2/9/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, u-turn depan Gedung Juang 45 dipastikan ditutup dan di sekitar Jalan Diponggo akan dipasang traffic light untuk melengkapi pembuatan persimpangan jalan baru, sebagai upaya mengurai kemacetan di jalan Mayjend Sungkono yang semakin parah.(tok/ipg)