Sebanyak tujuh kapal tertahan di Pelabuhan Kalianget karena gelobang tinggi di selat Madura yang mencapai 2-3 meter sejak Senin (13/7/2015) pagi.
Fajar Sidiq Pelaksana Harian Syahbandar Kalianget Sumenep Madura mengatakan, tujuh kapal itu yakni dua kapal cepat, dua kapam motor penumpang (KMP), dua kapal perintis dan satu kapal mudik gratis dari Pemprov Jatim jenis kargo.
“Kapal yang tertahan itu rutenya antara lain Kangean, Sapeken, Masalembu, Keramean, Sapudi dan pulau-pulau di sekitarnya,” kata Fajar pada suarasurabaya.net.
Selain itu, lanjut dia, masih ada penumpang kapal yang bertahan di pelabuhan dan menginap di penginapan sekitar pelabuhan Kalianget.
“Kemarin ada sekitar 700 orang karena kapal belum berangkat bisa jadi sekarang jumlahnya bertambah,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Pelabuhan di Pulau Kangean, Pulau Sapeken dan Pulau Kalianget ditutup karena ketinggian gelombang air Selat Madura, sejak Senin (13/7/2015) pagi.
Bambang Setiajid, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandara Juanda mengatakan, ketinggian air laut sudah mencapai dua sampai tiga meter.
Bambang menambahkan, kondisi ini diperkirakan bertahan minimal hingga tiga hari ke depan. “Memang ini akibat badai Nangka di perairan Pasifik, tepatnya di timur Filipina. Normalnya kecepatan angin 30 km/jam, sekarang sudah 45 km/jam,” ujarnya. (dwi)