Aliran lahar dingin Gunung Semeru meluncur di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) di kaki gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Sebuah truk dan beghoe yang digunakan untuk aktivitas muat pasir di DAS Kali Rejali, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Senin (2/3/2015) terseret aliran lahar dingin yang tiba-tiba saja menerjang DAS setempat.
“Akibatnya, truk dan beghoe pasir terseret sampai beberapa meter. Beruntung, awak truk dan beghoe berhasil secepatnya menghindar keluar. Sehingga tidak ada korban dalam kejadian ini,” kata Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang.
Diungkapkan lebih lanjut oleh Hendro Wahyono, peristiwa ini terjadi ketika awak truk dan mesin beghoe itu tengah bekerja menaikkan muatan pasir. “Sebenarnya saat itu hujan sudah mengguyur. Namun awak kedua kendaraan itu tetap saja melanjutkan pekerjaannya,” paparnya.
Tanpa disangka-sangka, dari arah atas terdengar suara keras aliran lahar menerjang. Kontan saja, kendaraan berat itu pun diterjang material vulkanik engan debit yang cukup besar. Sedikit-demi sedikit, kendaraan itu terseret sampai di bagian tengah bantaran DAS. Sedangkan awaknya berlari menyelamatkan diri ke tepian sungai.
Menilik kejadian itu, Hendro Wahyono mengimbau kepada warga yang beraktivitas menambang pasir untuk terus meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, bahaya sekunder Semeru berpotensi membahayakan. “Apalagi, hujan terus mengguyur dan diperkirakan akan terjadi sampai pertengahan Maret mendatang,” terangnya.
Sesuai rekomendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi) yang menyampaikan bahwa tumpukan material di puncak Gunung Semeru sangat besar debitnya, potensi ini semakin membahayakan keselamatan jiwa jika aliran lahar dingin menerjang.
“Endapan material vulkanik di puncak Semeru yang berbentuk kubah lava sudah mencapai jutaan metrik ton. Belum lagi endapan bekas aliran lava pijar yang menumpuk di sepanjang bukaan di sisi tenggara. Ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi, material ini akan meluncur turun dengan debit yang sangat besar dan membahayakan keselamatan jiwa warga,” demikian pungkas Hendro Wahyono. (her/dop/ipg)