Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus berupaya menyelesaikan identifikasi, termasuk membandingkan data korban sebelum meninggal (ante mortem) dengan hasil identifikasi yang dilakukan di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Hingga Jumat (2/1/2015) Malam, Tim DVI belum mendapatkan data ante mortem dari keluarga keluarga Remy Emmanuel Plasel co-pilot AirAsia QZ 8501 yang juga menjadi korban jatuhnya pesawat.
Kombes Pol Awi Setiyono Kabid Hmas Polda Jatim mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan 161 data ante mortem dari pihak keluarga korban pesawat Air Asia QZ 8501, dan masih kurang satu lagi data ante mortem yang belum diperoleh yaitu dari keluarga Remy Emmanuel Plasel co-pilot AirAsia.
“Tim sedikit kesulitan karena domisili berada di pulau Caribia. Sehingga faktor jarak sangat berpengaruh. Kita sudah menghubungi Interpol, sehingga data secepatnya diperoleh,” kata Kombes Pol Awi Setiyono Kabid Humas Polda Jatim, Jumat (2/12/2015) malam.
Dia menambahkan, Tim DVI berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait data penumpang dan awak pesawat termasuk dengan pihak AirAsia. “Untuk sampel sudah bertambah, sehingga saat ini sebanyak 128, masih kurang 34 lagi,” ujarnya.
Awi juga mengatakan, dengan kedatangan 10 jenazah lagi pada Jumat malam, jumlah jenazah yang sudah tiba di RS Bhayangkara Polda Jatim sebanyak 18.
“Malam ini 10 jenazah dengan nomor peti 009 – 018 tiba di RS Bhayangkara Polda Jatim,” kata dia.
Dari 10 jenazah yang tiba, kata Awi, terdiri dari lima jenazah perempuan dewasa, empat laki-laki dewasa dan 1 anak anak. “Rencana besok pagi baru akan dilakukan pemeriksaan post mortem,” ujarnya. (wak)