Sabtu, 23 November 2024

Tim DMI Tidak Melarang Pengeras Suara di Masjid

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Jusuf Kalla, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), mengatakan, ada anggota masyarakat yang salah mengartikan rencana penertiban penggunaan pengeras suara di masjid dan musala, Sabtu (25/7/2015).

Sebagai Ketua DMI, tidak pernah melarang penggunaan pengeras suara di tempat ibadah. Maksudnya agar penggunaan pengeras suara dilakukan dengan cara dan niat yang baik, tidak asal bunyinya keras.

“Faktanya pengeras suara di beberapa masjid kerap digunakan untuk berlomba lebih keras mana antara masjid yang satu dengan yang lain, mirip kompetisi pengeras suara antar masjid,” kata Jusuf Kalla, usai olah raga pagi di Taman Suropati Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/7/2015) pagi.

Dicontohkan ada masjid yang tampak megah dengan perangkat pengeras suara bagus dan mahal. Karena pemasangannya tidak benar, akhirnya hanya menghasilkan suara terlalu keras.

Ceramah yang disampaikan da`i di masjid itu tidak terdengar dengan baik dan masyarakat di sekitar masjid itupun ada yang terganggu.

Nilai dakwah yang disampaikan melalui pengeras suara tidak tercapai, malah warga sekitar yang merasa terganggu yang didapat.

Kata Jusuf Kalla, tim pemantau pengeras suara DMI yang dilengkapi teknisi dan mobil tugasnya untuk membantu teknis penempatan pengeras suara, agar bunyinya merdu, dan enak didengar oleh siapa saja. Dengan demikian unsur dakwahnya dapat diterima dengan baik oleh umat.

“Bukan untuk mencopoti pengeras suara di masjid-masjid, seperti yang dikatakan sebagian orang,” ujar Jusuf Kalla.

Dirinya merujuk pada penggunakan pengeras suara di Masjidil Haram, di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Pengeras suara dua masjid di kota suci yang menjadi kiblat umat Islam ini, hanya dipergunakan untuk mengumandangkan adzan, sedang untuk solat dan ceramah menggunakan suara dalam dengan volume sedang.

“Di Indonesia sudah banyak masjid yang menata sound sistemnya dengan benar, , tapi masih banyak juga yang asal bunyinya keras. Ini yang akan dibantu tim pemantau sound system DMI untuk diperbaiki, bila perlu, diganti yang lebih baik,” kata Jusuf Kalla.

“Masalah penertiban penggunaan pengeras suara ini telah dibicarakan dengan PBNU dan PP Muhammadiyah, mereka mendukung.” (jos/iss/wak)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs