Sampai dengan Sabtu (1/8/2015) siang, Tarmaji (61) penjual es tebu di sekitar perlintasan KA Jl. Demak belum menemukan pemilik segepok uang yang ia temukan di rombongnya kemarin. (Baca {tooltip64})
Ditemui suarasurabaya.net, bapak 3 anak dan 5 cucu ini berencana membuat tulisan pengumuman di rombong es tebu miliknya. Ini agar pemilik uang bisa mengambilnya langsung. Diduga pemilik uang tersebut adalah seorang pengendara sepeda motor yang kemarin membeli es tebunya.
“Uangnya masih ada. Disimpan istri saya,” kata dia. Tarmaji mengaku belum tahu sampai kapan pengumuman itu dia berlakukan. Tapi kalau sampai waktu lama tidak juga ada yang mengambil uang itu, rencananya akan disumbangkan ke Masjid dekat rumahnya.
Tarmaji mengaku tidak akan mengambil uang itu karena bukan haknya. “Saya takut,” ujarnya. Nilai agama Islam yang dianutnya membuat Tarmaji merasa tidak berhak memiliki uang itu. Dia juga ingat nasihat orangtuanya tentang mengambil barang yang bukan miliknya. “Saya tahu rasanya kehilangan uang. Apalagi kalau uang itu sangat dibutuhkan,” kata Tarmaji.
Selain itu penghasilannya berjualan es tebu dirasa sudah cukup menghidupi keluarganya. Apalagi tiga anaknya sudah berkeluarga dan punya penghasilan sendiri.
Di akhir perbincangan, Tarmaji berpesan agar tidak semua perbincangan dengan suarasurabaya.net dipublikasikan supaya tidak mengandung riya atau menonjolkan diri.
Dia juga menolak memberikan alamat rumahnya untuk diketahui khalayak. “Kalau pemilik mau ambil uangnya ini, temui saya di depan sekolah dekat perlintasan rel KA Jl. Demak. Saya tiap hari berjualan di sana, kecuali hari Jumat. Syaratnya, sebutkan jumlah persisnya uang itu. Kalau tepat, akan saya berikan,” katanya. (edy)