Meski sudah dinyatakan bebas dari Anthrax, menjelang pelaksanaan Idul Adha 1432 H, penjualan ternak kurban, khususnya sapi, tetap harus diwaspadai. Satu diantaranya dengan pemeriksaan kesehatan ternak.
“Karena serangan penyakit mematikan itu memang terjadi sangat cepat. Jawa Timur memang dinyatakan bebas dari Anthrax, tetapi sehubungan dengan pelaksanaan Idul Adha, kondisi ternak khususnya Sapi memang harus terus dipantau,” kata drh Yetty Rizal Kasie Kesehatan Veterinier dan Kesehatan Masyarakat Dinas Peternakan Kota Surabaya, Jumat (18/9/2015).
Jika memang ada laporan ternak yang mati akibat Anthrax, kata Yetty maka pihaknya harus segera melakukan pemeriksaan dengan seksama agar tidak sampai menjalar ke ternak lainnya.
Untuk itu, Yetty juga mengingatkan kepada penjual ternak untuk waspada dan melakukan pemantauan secara dini terhadap ternak-ternak khususnya Sapi yang akan mereka jual di Surabaya.
“Kalau memang melihat ada kejanggalan, segera laporkan kepada kami. Dan kami tentunya segera melakukan tindakan-tindakan pencegahan, agar virus tersebut tidak sampai menjalar dan menulari ternak lainnya,” tegas Yetty pada suarasurabaya.net.
Beberapa waktu lalu, ujar Yetty sempat ada laporan ternak yang sakit dikawasan Blitar. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan secara lengkap ternyata bukan akibat Anthrax.
Namun demikian ditegaskan Yetty bahwa pemeriksaan kesehatan ternak khususnya Sapi memang tetap harus dilakukan oleh petugas Dinas Peternakan maupun oleh pihak penjual sendiri.
“Kami berharap ternak yang dibawa ke Surabaya sebelumnya sudah diperiksa kesehatannya. Ini penting dilakukan. Selanjutnya kami juga akan segera melakukan pemeriksaan kesehatan ternak sebelum dibeli masyarakat,” pungkas Yetty. (tok/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
