Aksi terorisme, radikalisme, dan kekerasan berkedok agama dengan berbagai bentuknya yang diinformasikan melalui berbagai media tidak cukup hanya dengan memblokir situs-situs di internet.
Radikalisme agama dengan berbagai bentuknya, mulai dari terorisme hingga kekerasan berkedok agama terjadi di berbagai negara, dan diinformasikan melalui berbagai media, tidak mungkin dapat ditangkal hanya dengan menutup atau memblokir situs-situs di internet.
“Memblokir situs-situs di internet yang memberitakan radikalisme agama, mulai dari kekerasan berkedok agama hingga terorisme, tidak mungkin bisa dilakukan. Butuh keterlibatan banyak pihak untuk dapat menangkal hal itu,” terang Criswanto Ketua DPW LDII Jawa Timur.
Menurut Criswanto, upaya menangkal radikalisme agama harus dimulai dari keluarga. “Sekarang ini, nyaris seluruh masyarakat bisa mengakses internet. Kalau di lingkungan terkecil saja, keluarga misalnya, tidak ada filter yang menyaring konsumsi informasi dari internet, maka informasi apapun masuk melalui keluarga,” tegas Criswanto.
Oleh karena itu, setiap keluarga wajib mendampingi putera-puterinya ketika harus berurusan dengan informasi melalui internet tersebut. “Sediakan waktu cukup untuk mendampingi anak-anak saat berinteraksi dengan internet. Khususnya kepada para ayah, sebagai kepala keluarga sekaligus sebagai Imam dalam keluarga, wajib mendampingi putera-puterinya,” papar DR. Septiana Thakary Dirjen Telematika Kominfo RI.
Dimasa mendatang, lanjut Septiana, internet akan menjadi sebuah kebutuhan sekaligus ancaman. “Untuk itu sejak awal, penggunaan internet secara sehat diharapkan mampu membentengi keluarga dari narkotika, pornografi dan berbagai hal lain yang mengancam keluarga,” tambah Septiana.
Sementara itu ditambahkan Chriswanto Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), kedepan pihaknya akan menggandeng Kodam V Brawijaya untuk membuat konten-konten yang bermanfaat serta memiliki nilai-nilai terkait wawasan kebangsaan. “Kedepan nanti akan segera kami realisasikan,” pungkas Criswanto pada suarasurabaya.net, Kamis (19/3/2015). (tok/dop/rst)