Setelah menyandang gelar sebagai kota termacet keempat di dunia versi Castrol`s Magnatec Stop-Start index, Kota Surabaya diperkirakan segera menyusul Jakarta sebagai kota termacet di dunia.
Apalagi dengan kondisi jalanan yang kian hari makin padat dan pertumbuhan kendaraan mencapai 14.000 unit per bulan untuk roda dua dan 4.000 unit untuk roda empat.
Walau saat ini kemacetan di Surabaya seringkali terjadi pada jam-jam tertentu, AKBP Raydian Kokrosono Kasatlantas Polrestabes Surabaya menilai keadaan ini harus segera ditanggapi bersama.
“Jika tidak, maka akan menyamai Jakarta yang nomor satu,” kata Raydian pada Radio Suara Surabaya, Rabu (4/2/2015).
Karena itu, Raydian mengatakan pihaknya terus berupaya membentuk perilaku pengendara yang peduli keselamatan, dia juga mempertimbangkan pembatasan jumlah kendaraan yang ada di dalam kota seperti di Jakarta.
Upaya lain yang juga harus dilakukan adalah menyeimbangkan jumlah infrastruktur seiring peningkatan jumlah kendaraan dan menguatkan sarana angkutan massal agar memperkecil jumlah kendaraan yang turun ke jalan.(iks/rst)
Teks Foto :
– AKBP Raydian Kokrosono Kasatlantas Polrestabes Surabaya
Foto : dok. suarasurabaya.net