Sabtu, 23 November 2024

Surabaya Dorong Anak Muda Bermain di Industri Kreatif

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Tri Rismaharini, Walikota Surabaya mengatakan pemerintahannya akan terus berupaya mendorong anak muda lebih berperan dalam industri kreatif. Industri kreatif dinilai jauh lebih kuat ketika menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

“Kami ingin berikan wawasan kepada anak-anak ini tentang industri kreatif agar mereka bisa bergerak tanpa harus mencari kerja. Awalnya mungkin bingung tapi kita akan arahkan,” kata Tri Rismaharini ketika membuka pelatihan industri kreatif untuk pelajar SMA/SMK di Graha Sawunggaling, Rabu (27/1/2015).

Menurut Risma, dorongan untuk terjun di industri kreatif sudah dilakukan Pemkot Surabaya sejak 2014 lalu. Apalagi, sudah ada embrionya berupa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang fokus pada sektor tersebut.

“Jadi ini bukan hal sulit untuk memulainya karena sudah ada basisnya. Tinggal bagaimana anak-anak ini dibuka wawasan dan didorong kreatif menciptakan sesuatu,” kata dia.

Ciri khas industri kreatif adalah mau terus berkreasi dan belajar. Selain itu para pelaku industri kreatif harus saling berinteraksi karena tanpa itu tidak mungkin industri akan bergerak.

Pelaku industri kreatif juga harus mampu membuat networking untuk semakin mengembangkan usahanya.

Karenanya, untuk membuka wawasan kepada anak-anak muda Surabaya tentang industri kreatif, pelatihan kali ini juga menghadirkan bintang film dan sutradara muda, Dennis Adhiswara dan beberapa pelaku industri kreatif lainnya.

Dennis, yang telah main di beberapa film box office Indonesia seperti Ada Apa Dengan Cinta, Jomblo, Ayat-Ayat Cinta dan Sang Pencerah, diharapkan bisa menularkan “virus kreatifitasnya” kepada anak-anak muda di Surabaya.

“Kalau untuk film, Jakarta kan pusatnya. Ini Bandung juga mulai gerak. Saya juga pengen hidupkan itu,” kata dia.

Dengan pelatihan semacam ini, anak muda di Surabaya diharapkan juga bisa memproduksi film untuk mereka jual ke production house (PH). “Ini juga ada yang bikin game tentang kepahlawanan Surabaya. Nanti kalau sudah paham, kita bantu untuk bagaimana cari buat terobosan yang menghasilkan dan berguna untuk masa depan mereka,” kata Dennis.

Dennis mengatakan, generasi muda sekarang ini sebenarnya lebih mudah diarahkan untuk aktif dalam dunia industri kreatif berbasis teknologi.

Ini karena anak-anak muda sekarang sudah terbiasa mengoperasikan smartphone dan juga jejaring sosial macam Twitter, Facebook, WhatsApp, Instagram, Path, serta piawai mengakses Youtube dan juga aktif nge-Blog.

Bahkan, ketika para pelajar tersebut ditanya apakah ada yang belum mengenal Facebook atau belum pernah buka Youtube, tidak ada satupun anak yang angkat tangan.

Sementara itu, acara ini sendiri diikuti lebih dari 500an pelajar dari beragam SMA dan SMK di Surabaya. (fik/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs