Jumat, 22 November 2024

Stigmatisasi dan Diskriminasi, Matikan Daya Hidup Odha

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Diskriminasi dan stigmatisasi masyarakat membuat Odha justru semakin mematikan daya hidupnya.

Diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV Aids (Odha) serta stigmatisasi masyarakat bahwa mereka tidak lagi punya harapan hidup justru mematikan daya hidup mereka.

Minimnya pengetahuan masyarakat terkait Odha yang membuat stigma dan diskriminasi itu semakin dipercaya sebagai hal yang benar, menjadikan Odha makin tersisihkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari sejumlah jurnal kesehatan di luar negeri, stigmatisasi dan diskriminasi itu justru melemahkan daya hidup Odha. Tetapi dengan melibatkan Odha dalam pergaulan sosial, ternyata justru mampu memperpanjang harapan hidup mereka.

“Masyarakat harus diingatkan bahwa Odha punya hak hidup. Menghilangkan diskriminasi dan stigmatisasi itu perlu dilakukan, agar Odha tetap bisa melanjutkan hidupnya,” ujar Yuanita Wulandari S.Kep., NS., MS., dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya pada suarasurabaya.net, Selasa (1/12/2015).

Meski itu sulit dan butuh waktu, lanjut Yuanita menghapuskan stigma dan diskriminasi bahwa Odha tidak punya harapan hidup, adalah tugas setiap orang. Bukan hanya tugas dari pemerintah semata.

“Pemerintah memang punya program-program dalam rangka sosialisasi keberadaan Odha. Tetapi tidak lantas seluruhnya diserahkan pada pemerintah. Karena nantinya Odha akan berada di tengah masyarakat,” tegas Yuanita.

Masyarakat sebaiknya juga ikut terlibat memberikan informasi pada masyarakat lainnya tentang Odha agar stigma dan diskriminasi itu perlahan bisa dihapuskan.

“Di luar negeri saja harapan hidup Odha cukup panjang. Dikarenakan stigma dan diakrimasi itu perlahan mulai dihapuskan. Masyarakat kita seharusnya mulai melakukan itu,” tukas Yuanita Wulandari.(tok/dwi)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs