Ribuan angkutan kota Lyn se-Sidoarjo melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Sidoarjo, Senin (18/5/2015). Para sopir menolak beroperasinya angkutan bus rapid transit (BRT).
Mereka menilai, jika BRT tetap beroperasi, maka bisa mengurangi pendapatan angkutan kota yang rutenya mulai dari Porong-Surabaya. Selain itu, sopir yang melakukan aksi itu mengancam akan menghadang angkutan BRT yang akan menjadi transportasi massal di Sidoarjo.
“Kita akan hadang dan menurunkan semua penumpang di dalam angkutan BRT. Jika memang benar-benar beroperasi,” kata Andy, salah seorang sopir angkutan Lyn jurusan Sidoarjo-Surabaya, kepada suarasurabaya.net, Senin (18/5/2015).
Andy mengaku, kalau saat ini mencari penumpang itu susah. Hal itu juga jadi penyebab mengurangi pendapatan para sopir. Apalagi dengan ditambahnya angkutan massal BRT di Sidoarjo. “Pendapatan semakin berkurang, bagaimana nasib kami,” ujar dia.
Saat ini sopir angkutan Lyn yang menggelar aksi unjuk rasa sedang melakukan pertemuan di ruang rapat DPRD Sidoarjo. Mereka ditemui Ketua DPRD Sidoarjo dan Kapolres Sidoarjo. (bry/dwi)