Menyambut hari air sedunia, ribuan siswa-siswi SD hingga SMA berlomba-lomba mengikuti kompetisi ecopreneur di Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya, Sabtu (18/4/2015).
Tidak hanya memamerkan produk masing-masing di Bazar Ecopreneur Jambore Air 2015, peserta juga menawarkan produk tersebut kepada pengunjung.
Zamroni, Presiden Tunas Hijau yang menyelenggarakan acara ini bersama PDAM Surya, mengatakan ada yang berbeda di ajang ecopreneur Jambore Air tahun 2015 kali ini.
“Ada target yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (18/4/2015).
Perusahaan yang dimaksud oleh Roni, panggilan akrab Presiden Tunas Hijau ini, adalah perusahaan ecopreneur milik siswa-siswi SD hingga SMA peserta Jambore Air 2015.
Target itu ditentukan sendiri oleh eksekutif perusahaan. Kemudian, target inilah yang menjadi penilaian selama enam bulan.
“Perusahaan yang konsisten menjalankan target dan memenuhinya selama enam bulan ke depan akan mendapatkan penghargaan dari ibu Risma,” katanya.
Zamroni mencontohkan, perusahaan ecopreneur dari salah satu SMA peserta ada yang menarget pengolahan sampah organik hingga satu ton.
“Berarti mereka butuh bahan sampai dua ton. Yang kita nilai bagaimana mereka memenuhi target mereka itu. Dari pemanfaatan peralatan, dan manajemen perusahaan,” kata Roni.
Dharu, Guru Kelas II SDN Manukan Wetan IV, Tandes, membimbing tujuh orang siswa kelas IV yang tergabung dalam perusahaan untuk mengolah jamur menjadi makanan dengan nilai jual.
Selain jamur, siswa juga mengolah kulit semangka menjadi minuman segar. “Memang idenya dari saya, tapi mereka semua yang mengolah,” ujar Dharu.
Jambore Air adalah ajang untuk memeringati Hari Bumi dan Hari Air sedunia. Tri Rismaharini-Wali Kota Surabaya sempat membuka acara ini. Juga hadir sebagai juri, Michaela Newnham-pemerhati lingkungan hidup dari Amerika Serikat. (den/ipg)