Sabtu, 23 November 2024

Sepanjang 2015, Ada 19 Polisi Salah Tembak, 7 Tewas dan 13 Luka

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi

Neta S Pane ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan, aksi polisi koboi, yakni polisi yang salah tembak dan semena-mena menembak orang lain, masih saja marak terjadi di sepanjang 2015.

Setidaknya ada 20 kasus polisi koboi di 2015, yang 19 diantaranya korban ditembak polisi dan satu aksi penodongan senjata api oleh polisi kepada masyarakat yang menegurnya karena kebut-kebutan.

“Indonesia Police Watch (IPW) mendata, dalam aksi koboi-koboian polisi di
tahun 2015 ini menewaskan tujuh orang dan 17 lainnya luka. Korban polisi koboi ini mulai dari anak cilik yang sedang bermain, ibu rumah tangga, pedagang keliling, tukang ojek, TNI, sesama polisi, abang kandungnya hingga istrinya sendiri,” ujar Neta di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Kata dia, di tahun 2015 ini ada tiga polisi tertembak pistol sesama polisi dan ada dua wanita yang tewas tertembak pistol suaminya yang polisi.

Di tahun 2015 ini terjadi lima kasus penyergapan yang serampangan yang
dilakukan polisi dan polisi melepaskan tembakan secara membabi buta.
Padahal warga sudah mengingatkan, polisi jangan sembarangan melepaskan
tembakan karena lokasi itu padat penduduk dan banyak anak-anak yang bermain. Tapi polisi tak peduli, tembakan tetap mereka lepas untuk menangkap buruannya. Akibatnya, di 2015 ini ada tiga anak kecil tertembak peluru polisi. Setelah itu para polisinya melarikan diri, tidak bertanggungjawab. Peristiwa ini terjadi di Jalan Segaram 13 Ilir, Palembang, Sumsel.

Yang menarik, menurut Neta, di daerah rawan konflik justru aksi koboi-koboian polisi menurun drastis. Sepanjang 2015 di Papua hanya ada satu kasus polisi salah tembak.

Peristiwa terbanyak kasus salah tembak 2015 terjadi di Jatim, Riau, dan Sulsel masing-masing 3 kasus. Sulteng, Sumsel, dan Jakarta 2 kasus. Banten, Sumut, dan Jabar satu kasus.

Dilihat secara umum, aksi koboi koboian polisi di 2015 tergolong naik dibanding 2014. Namun dari sisi korban menurun. Sebab di tahun 2014 ada 13 kasus salah tembak atau aksi koboi-koboian yang dilakukan polisi, yang menyebabkan 27 orang menjadi korban. Tujuh diantaranya tewas dan 20 luka-luka.

Melihat fenomena polisi koboi ini, kata Neta, Kapolri perlu terus menerus mengawasi secara ketat penggunaan senjata api para anak buahnya. Selain itu perlu kembali mengingatkan agar anggotanya di lapangan jangan serampangan dalam menggunakan senjata api, terutama saat melakukan penangkapan penjahat di kawasan padat penduduk. Yang tak kalah penting, evaluasi dan penggantian senjata api sudah sangat diperlukan. Sebab banyak polisi di lapangan yang masih menggunakan senjata api berumur tua dan hasil kanibal, sehingga saat hendak menembak kaki penjahat malah kena kepalanya dan hendak menembak maling malah kena anak yang sedang bermain.

Inilah Data Lengkap Polisi Koboi 2015 yang dicatat IPW :

1. 13 Desember 2015
Seorang tukang ojek yang sedang mangkal di Plumbang, Jakarta Utara
menjadi korban salah tembak polisi. Saat itu sejumlah polisi sedang
berusaha menghalau puluhan pengendaran sepeda motor yang masuk ke jalan tol. Tembakan peringatan dilepaskan. Salah satunya menghantam
kaki pengemudi ojek.

2. 11 Desember 2015
AKP Kiraman nekat menembak abang kandungnya Talib (43) sebanyak lima
kali gara-gara rebutan warisan. Akibatnya kepala sekolah itu luka-luka
di bagian kaki. Peristiwa ini terjadi di Desa Lappa-Lappae, Pinrang,
Sulsel.

3. 5 Desember 2015
Seorang bocah Rendi Anggara (10) tewas terkena peluru nyasar polisi
saat bermain di depan rumahnya di Jl Segaram 13 Ilir, Palembang,
Sumsel. Bagian kiri kepala pelajar kelas V SD itu tertembak saat
anggota Polresta Palembang memburu pengedar narkoba. Usai salah tembak
para polisi malah melarikan diri hingga salah satu ditangkap dan
dikeroyok warga.

4. 4 Desember 2015
Bripda YS (21) sungguh arogan. Saat ditegur warga karena ngebut
membawa mobil di sekitar Stadion Kridanggo, anggota Polres Salatiga,
Jateng itu malah menodong warga dengan senjata apinya.

5. 6 November 2015
Hasan seorang petani menjadi korban salah tembak hingga tewas polisi
yang sedang melakukan operasi pemberantasan teroris di Desa Dalogo,
Sausu, Sulteng.

6. 4 November 2015
AS seorang pemuda 19 tahun warga Dusun Sumurlaban, Dander,
Bojongnegoro, Jatim terpaksa dilarikan ke RS Aisyiah. Sebab kakinya
tertembak polisi yang saat itu sedang memburu pencuri kayu.

7. 19 Oktober 2015
Anggota Polsek Kepenuhan, Rohul Riau Bripka ST Simanjuntak yang baru
dua minggu pegang senjata menembak mati istrinya, Risma Nainggolan
sebanyak lima kali. Aksi penembakan ini terjadi setelah keduanya
cekcok akibat istrinya cemburu, menuduh pelaku punya wanita lain.

8. 17 Oktober 2015
Abdul Gani pelajar kelas 2 SD jadi korban penembakan polisi di Simpang
Setia Bagan Hulu, Rokan Hilir, Riau. Awalnya polisi memburu pelaku
kejahatan, Begitu melihat Abdul Gani, pelaku langsung menyanderanya.
Melihat hal ini polisi melepaskan tembakan. Peluru bukannya mengenai
si penjahat tapi menyerempet kaki Abdul.

9. 30 Agustus 2015
Anggota Polres Polman Brigpol CA menembak mati Prada Juliadi, anggota
Batalyon Infanteri (Yonif) 721/Makkasau-Pinrang, di arena Road Race
GOR Pekkabata, Polman, Sulawesi Barat. Pelaku terpaksa menembak ke
arah perut karena korban hendak menikamnya dengan sangkur dalam
perkelahian antar anggota TNI-Polri.

10. 18 Agustus 2015
Rendy Pratama siswa SMAN 1 Bondowoso tertembak senjata polisi. Saat
itu Rendy hendak membeli nasi goreng di depan Polres Bodowoso, Jatim.
Saat bersamaan ada penjahat yang kabur dari pemeriksaan dan polisi
menembak punggung hingga tembus ke perut. Lalu peluru itu menerjang
betis kiri Rendy.

11. 10 Agustus 2015
Bahu kanan Brigadir Wahyudi ditembak Briptu Tri Ari Sabeni di kawasan
Krangkeng, Indramayu, Jabar. Padahal saat itu Brigadir Wahyudi hendak
menangkap pelaku pencurian dengan kekerasan.

12. 20 Juli 2015
Dua warga Jl Kapten Sumarsono VII, Helvetia, Medan, Sumut, jadi korban
salah tembak polisi. April Andreas (15) mengalami luka di bagian pipi
akibat terkena peluru, sementara pamannya Junaidi Purba (35) terkena
peluru di rusuk kanan. Kejadian berawal saat polisi datang untuk
menangkap dua pelaku kejahatan, Agus dan Hermanto.

13. 28 Juli 2015
Bripda Ridho Arianto anggota Polres Meranti, Riau, luka akibat
ditembak teman sekamarnya, yang juga seorang polisi, Bripda Syahrul.
Tembakan yang dimulai dengan aksi bercanda itu menembus bahu kanan
Bripda Ridho.

14. 20 Juli 2015
Eva (30) seorang ibu tewas setelah tertembak senjata suaminya yang
anggota Brimob, Brigadir H. Peristiwa ini terjadi di rumanya di Desa
Tamangapa, Pangkajene Kepulauan, Sulsel. Saat itu senjata organik
Brigadir H diambil putrinya yang berusia 9 tahun dan meletus mengenai
pelipis kanan ibunya.

15. 3 Juli 2015
Jufri Pasaribu alias Jamal (45) ditembak mati seorang anggota polisi
berpakaian sipil di Jl Jati, Sungai Bambu, Jakarta Utara. Aksi main
tembak itu dilakukan karena korban dianggap membuat onar dan merusak
harta benda di rumah seorang warga bernama Prapto.

16. 24 Juni 2015
Seorang penjual tahu Sueb (50) mendadak ambruk setelah perutnya
tertembus peluru polisi yang mengejar pelaku kejahatan di perkampungan
padat di Jl Ambengan Batu I, Surabaya, Jatim.

17. 14 Mei 2015
Gadis cilik Nurhalimah Utari (10) tewas tertembak saat anggota Polsek
Plaju, Palembang, Sumsel memburu pelaku jambret. Peristiwa ini terjadi
tak jauh dari rumahnya di Dusun 2 Lembak Rambutan Banyuasin.

18. 10 Maret 2015
Titin Komariah (32) ibu tiga anak tewas di pematang sawah saat akan
mengambil sayuran di dekat rumahnya di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten. Titin menjadi korban peluru nyasar dari Polsek Kembangan, Jakarta Barat sewaktu melakukan pengejaran begal motor.

19. 24 Februari 2015
Seorang anggota Brimob Mabes Polri Bharada Edy yang sedang bertugas di
Poso, Sulteng tertembak kawannya sendiri. Saat itu keduanya sedang
mengendara mobil, tiba-tiba mobilnya oleng dan tanpa sengaja pelaku menekan pelatuk senjatanya hingga mengenai paha korban.

20. 4 Februari 2015
Merasa cemburu Bripka EW menembak RA ajudan Bupati Mamberamo Tengah
yang diduga berselingkuh dengan istrinya. Penembakan itu dilakukan
anggota Polres Tolikara di sebuah hotel di Jayapura, Papua.(fazdwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
30o
Kurs