Ban Ki Moon Sektretaris Jenderal PBB mengutarkan duka cita mendalamnya atas mangkatnya Lee Kuan Yew, mantan perdana menteri Singapura dan menyampaikan belasungkawa untuk keluarga Lee, pemerintah dan rakyat Singapura.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh juru bicaranya, Ban menyebut Lee sebagai “tokoh legendaris di Asia” yang dihormati secara luas atas kepemimpinan dan kenegarawanannya, lapor kantor berita Xinhua.
“Selama tiga dekade berkuasa, dia telah mengantarkan Singapura menuju transisi dari sebuah negara berkembang menjadi salah satu negara paling maju di dunia, serta mengubahnya menjadi simpul bisnis internasional yang berhasil,” tulis Ban lagi seperti dilansir Antara.
“Di tengah Singapura merayakan hari kemerdekaan ke-50-nya tahun ini, bapak pendiri bangsanya akan dikenang sebagai salah seorang dari para pemimpin Asia paling inspiratif,” kata Ban.
Sekjen PBB itu menambahkan bahwa dia berterimakasih atas kerjasama yang kuat antara pemerintah Singapore dengan PBB, dan menantikan semakin mendalamnya kemitraan ini.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Singapura (PMO), Lee meninggal dunia pada Senin (23/3/2015) pukul 03.18 dini hari, dalam usia 91 tahun. Dia dirawat di rumah sakit karena pneumonia akut sejak 5 Februari.
Lee, dikenal sebagai bapa pendiri Singapura, menjabat perdana menteri Singapura dari 1959 sampai 1990, lalu kemudian menjadi menteri senior dan mentor bangsa, demikian Xinhua. (ant/dwi)