Sabtu, 23 November 2024

Sejak Oktober, Puluhan Warga Surabaya Keluhkan Pengerjaan Box Culvert

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Proyek box culvert di Banyu Urip pada tahun 2012 lalu. Foto : Eddy/Dok.suarasurabaya.net

Puluhan warga Kota Surabaya mengeluhkan pengerjaan box culvert atau gorong-gorong di Surabaya yang tidak kunjung selesai, merusak pipa PDAM, merobohkan tiang listrik, mengakibatkan macet dan meninggalkan jalan bergelombang pasca pengerjaan.

Hal tersebut diketahui dari laporan pendengar Radio Suara Surabaya (SS) yang terdata sejak 1 Oktober sampai 11 November 2015.

Pengerjaan gorong-gorong di Surabaya yang terpantau mangkrak atau tidak selesai, berada di sembilan titik yaitu Jalan Jeruk Lidah Kulon, Pradah Kali Kendal, Kembang Kuning, Kedinding Tengah, Kencana Sari Timur, Simolawang, Dharmahusada Indah, Petemon Sidomulyo dan Petemon Barat.

Joko, pedagang, pada Selasa (10/11/2015) mengeluhkan perbaikan gorong-gorong di Kembang Kuning yang sudah tiga minggu digali, tapi belum dikerjakan. “Box belum dipasang. Galiannya sepanjang 100 meter, jadi kami nggak bisa jualan,” katanya.

Sementara, pengerjaan gorong-gorong yang merusak saluran pipa PDAM sehingga mengakibatkan aliran air ke pelanggan mati, terdapat di enam titik yaitu di Jalan Perak Timur, Petemon Barat, Raya Simo Gunung, Kedungsari, Gubeng Kertajaya dan Petemon.

“Ada pipa pecah di Kedungsari 86 karena kena back hoe. Disitu kan ada pembuatan gorong-gorong,” kata Wira, pada 31 Oktober lalu.

Pada 5 Oktober lalu terdapat satu laporan merobohkan tiang listrik sehingga listrik di wilayah Kedungsari-Kedungdoro mati.

Warga juga mengeluhkan hasil pengerjaan yang tidak rapi sehingga meninggalkan jalan bergelombang dan gundukan tinggi di Jalan Pakis, Darmo Permai II dan Manyar.

“Jalan di Darmo Permai II, sesudah perempatan, rusak dan bergelombang sejak ada perbaikan gorong-gorong. Kalau hujan tergenang sehingga pengguna jalan atau motor bisa jatuh,” kata Viktor pendengar SS pada 17 Oktober.

Peletakan box culvert yang memakan badan jalan juga pernah menyebabkan arus lalu lintas di Kutisari Selatan sampai Kutisari Besar pada 29 Oktober terganggu.(iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs