Sebuah pesawat jet tempur F-16 milik Maroko hilang saat menjalankan misi bersama pasukan pimpinan Arab Saudi di Yaman, kata militer Maroko, Senin (11/5/2015).
Milisi dominan Houthi di Yaman mengatakan anggota-anggota suku setempat menembak jatuh pesawat itu, lapor Reuters.
Hilangnya jet Maroko serta meningkatnya adu tembak persenjataan berat di perbatasan antara Houthi yang bersekutu dengan Iran dan pasukan Saudi bisa membahayakan gencatan senjata kemanusiaan untuk lima hari di Yaman, yang akan dimulai pada Selasa (12/5/2015).
Koalisi pimpinan Saudi, yang didukung Washington, telah membombardir para pemberontak Houthi serta unit-unit tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh sejak 26 Maret. Serangan-serangan itu dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan Abd-Rabbu Mansour Hadi Presiden Yaman yang sedang berada di pengasingan.
Hubungan Houthi dengan Iran telah membuat negara-negara Arab Teluk ketar-ketir dan para pemberontak masih menjadi pasukan yang dominan dalam perang saudara di Yaman.
Arab Saudi, yang merupakan penghasil minyak terbesar dunia, menganggap kebangkitan Houthi sebagai ancaman yang sangat berbahaya.
Maroko merupakan salah satu dari delapan negara Arab yang telah bergabung dalam misi intervensi militer terhadap pergerakan Houthi melawan para pendukung Hadi. Negara itu telah menempatkan sejumlah pesawat tempur F-16 miliknya di Uni Emirat Arab (UAE).
“Salah satu dari pesawat-pesawat F-16 milik Angkatan Bersenjata Kerajaan yang dikerahkan untuk melakukan aksi pimpinan Arab Saudi dalam rangka mengembalikan keabsahan di Yaman telah hilang pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat,” kata militer Maroko dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Antara.
Saluran televisi resmi Houthi, al-Masirah, mengatakan pada Senin bahwa senjata-senjata antipesawat telah menembak jatuh sebuah pesawat F-16 di daerah terpencil Wadi Nashour di provinsi baratlaut Saada. Wilayah yang berbatasan dengan Arab Saudi itu merupakan benteng Houthi.
Stasiun televisi tersebut memperlihatkan orang-orang anggota suku dengan membawa senapan di sebuah bukit batu mengacungkan kepalan tangan mereka dan meneriakkan, “Matilah Amerika!”. Satu pria, yang memegang benda seperti serpihan pesawat, mengatakan, “Tuhan menjatuhkan pesawat ini. Walaupun senjata yang kami hanya seadanya, kami akan menembak semua pesawat mereka, insya Allah.”
Tidak ada kabar soal nasib sang pilot. Sementara itu, sebuah akun Twitter Yaman memasang foto-foto, yang digambarkan sebagai foto jenazah salah satu pilot.
Dalam konflik perbatasan, Houthi mengatakan mereka menembakkan roket-roket Katyusha dan mortir ke kota Arab Saudi, Jizan dan Najran, di dekat perbatasan pada Senin setelah Saudi menghantam provinsi Saada serta Hajjah di Yaman dengan lebih dari 150 roket.
Najran juru bicara departemen pertahanan sipil mengatakan sebuah sekolah dan rumah terkena serangan dan seorang pekerja asing asal Pakistan terbunuh sementara empat orang, termasuk seorang bocah Saudi, mengalami luka-luka.
Televisi milik Saudi al-Arabiya, mengatakan Riyadh telah mengerahkan “pasukan penyerang” ke perbatasannya dengan Yaman dan memperlihatkan satu iring-iringan truk militer yang membawa tank-tank menuju ke perbatasan. (ant/dwi)