Memasuki hari ke 18, tim DVI gabungan kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban airasia QZ 8501. Dua jenazah yang kali ini teridentifikasi masing-masing adalah jenazah berlabel B 038 dan B 034.
Komisaris Besar Polisi Budiyono, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur, mengatakan, untuk jenazah berlabel B 038 dikenali atasnama Dji Stepani Gunawan, 21 tahun, warga Surabaya.
Jenazah ini teridentifikasi dengan menggunakan metode DNA yang cocok dengan DNA ibu kandungnya yaitu Themeji Tedjakusuma yang juga menjadi korban AirAsia dan juga sudah teridentifikasi terlebih dulu.
“Ditambah lagi info dari paman korban, jika korban ini adalah perempuan yang senang mengoleksi BH dengan merk tertentu dan masih terpakai di tubuh korban,” kata Budiyono, ketika memberikan keterangan pers di posko DVI Polda Jawa Timur, Rabu (14/1/2015).
Sedangkan untuk jenazah kedua yaitu berlabel B 034, teridentifikasi atasnama Christanto Leoma Hutama, laki-laki, usia 22 tahun dan beralamatkan di Tulungagung.
Menurut Budiyono, jenazah Christanto ini sebenarnya sangat sulit dikenali karena kondisinya sudah rusak sehingga baik sidik jari maupun gigi sudah tidak bisa dikenali. Bahkan metode DNA yang digunakan hingga saat ini juga belum keluar.
Dengan tak adanya metode primer yang mendukung, tim lantas menggunakan metode skunder dan menemukan adanya data ante mortem berupa dua tahi lalat yang ada di lengan kanan korban.
Selain itu, properti yang digunakan yaitu kaos warna orange dan celana pendek hitam selutut juga sangat persis dengan rekaman cctv saat korban melakukan bording sesaat sebelum masuk ke dalam pesawat.
Sementara itu, dengan teridentifikasi dua lagi jenazah, hingga saat ini berati tinggal 10 jenazah yang belum teridentifikasi.
Sedangkan total jenazah yang sudah teridentifikasi hingga hari ke 18 ini telah mencapai 38 jenazah yang terdiri 17 perempuan dan 21 laki-laki. (fik/rst)