Selasa, 26 November 2024

Sate Padang dan Nasi Kapau Semarakan Acara di Paris

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Nasi Kapau.Foto: bhellabhello.wordpress

Sate Padang, nasi kapau, bubur kampiun, dan sesi berbalas pantun menyemarakan acara Pagelaran Gerakan Budaya Minang se-Eropa di Balai Budaya KBRI Paris, yang diadakan masyarakat Minang yang ada di berbagai negara Eropa pada Sabtu (31/10/2015).

Acara yang dihadiri sekitar 300 masyarakat Minang yang datang dari berbagai negara di antaranya Inggris, Jerman, Belanda, dan Prancis diawali dengan lantunan lagu “Tanah AirKu Indonesia” serta dilanjutkan tarian persembahan, kata Henry Katily Pensosbud KBRI Paris kepada Antara, Minggu (1/11/2015).

Usai acara tari persembahan, diikuti dengan pemasangan Saluak yang biasanya dikenakan Datuak di Minang oleh Ketua Panitia Pagelaran Budaya Minang, Wulan Chaniago kepada Hotmangaradja M. P . Pandjaitan Dutabesar RI untuk Paris.

Dubes menyampaikan penghargaannya dengan digelarnya acara promosi budaya Indonesia khususnya dari Minangkabau di Perancis yang diakuinya sangat akrab dengan kehidupannya. Bahkan saat melepas kepergiannya ke Paris, dilepas masyarakat Minang.

Dikatakannya acara silahturahmi dan pentas budaya yang dilakukan warga Minang di Eropa dapat dijadikan momentum memperlihatkan kepada warga Perancis yang hadir tentang kekayaan budaya Indonesia dan juga kebhinekaan sebagai perekat masyarakat Indonesia di Eropa.

Dubes mengharapkan agar warga Minang diperantauan dapat memperat tali persaudaraan dengan perhimpunan warga daerah lainnya yang ada di luar negeri dan memberikan kontribusi bagi tanah air Indonesia.

Dalam acara Gebu Minang masyarakat Minang yang mengikuti acara mengenakan baju kurung yang membuat acara Gebu Minang semakin meriah apalagi dengan ditampilkannya slide mengenai Minangkabau dan juga dihadiri DR H Aragar Putri Deli Ketua Gebu Minang dari Jakarta dan Adeiano Painan Ketua Gebu Minang SeEropa.

Berbagai kesenian dari Minangkabau ditampilkan dalam acara Gebu Minang selain lagu-lagu Minang juga tari Piring, Tari Rantak, Tari Indang, Tari Alang Babega dan Tari Liling. Selain itu ditampilkan peragaan busana pengantin dari Sumatera Barat.

Kuliner dari Minangkabau dengan cita rasanya yang khas membuat acara Gebu Minang semakim semarak apalagi pada setiap sambutan juga disampaikan pantun yang dikenal dalam budaya Minang.

“Saya sangat terkesan dengan digelarnya acara Gebu Minang oleh masyarakat Minang yang ada di Paris,” ujar Nani Clansey yang khusus datang bersama sang suami Jason Clansey hadir.

Dalam acara Malam budaya Gebu Minang, yang juga dihadiri Dubes RI untuk Unesco beserta Ny Bonita Sulaiman masyarakat Minang yang ada di Eropa mengumpulkan dana bagi saudara yang ada di Sumatera Barat yang kena musibah asap akibat pembakaran hutan.

Hal yang menarik adanya lelang kue Cheese Cake dengan harga 10 Euro dan akhirnya laku 250 euro. Selain itu secara spontan terkumpul dana 800 euro, total 1050 Euro yang langsung dibawa DR Aragar Putri Ketua Umum Gebu Minang Jakarta.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs