Sabtu, 23 November 2024

Sanksi FIFA Setelah Pembekuan PSSI

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Konflik dalam kepengurusan sepak bola Indonesia yang saat ini masih berlangsung antara PSSI dan Kemenpora, mau tidak mau juga bakal melibatkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Hal tersebut karena PSSI adalah salah satu anggota badan sepak bola dunia itu, yang juga memiliki aturan-aturan dan fungsi supervisi dalam penyelenggaraan kegiatan sepak bola di seluruh dunia.

Hampir seluruh negara di dunia saat ini adalah anggota FIFA, sehingga mereka bisa mengikuti berbagai pertandingan atau turnamen internasional yang masuk dalam kalender kegiatan organisasi sepak bola dunia itu.

Mulai dari yang Piala Dunia dengan rangkaian pertandingan babak kualifikasi, kejuaraan tingkat benua dan kawasan, kejuaraan antarklub hingga kejuaraan internasional tingkat junior semuanya masuk dalam kalender resmi FIFA.

Bahkan kegiatan sepak bola resmi di dalam negeri, termasuk kompetisi Liga Indonesia harus juga harus tunduk pada aturan-aturan standar yang telah ditetapkan FIFA.

Seperti dikemukakan Hinca Pandjaitan Wakil Ketua Umum PSSI, sanksi diberikan FIFA kepada PSSI apabila melanggar salah satu statuta FIFA. Saat ini PSSI terancam terkena sanksi FIFA akibat pembekuan organisasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Kewajiban PSSI sebagai anggota FIFA harus independen dari intervensi pihak ketiga, kalau tidak mampu menjaga independensi ada sanksi,” kata Hinca seperti dilansir Antara.

Sanksi pertama tersebut, Hinca menjelaskan, berupa pelarangan aktivitas sepak bola Indonesia di dunia internasional di bawah FIFA.

“Kepengurusan PSSI masih ada tetapi tidak boleh beraktivitas seluruh kegiatannya di dunia internasional yang di bawah FIFA. Misalnya Persipura dan Persib yang main di AFC tidak boleh, wasit-wasit Indonesia yang di internasional juga tidak boleh,” kata dia.

Selain itu juga kemungkinan Indonesia tidak bisa tampil pada event-event sepak bola seperti pada SEA Games 2015 dan juga pada Piala AFC U-16 dan Piala AFF U-19 di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah.

Dalam kasus yang berkembang dalam persepakbolaan Indonesia saat ini, yang berujung pada pembekuan organisasi PSSI oleh Menpora, memang ada ruang bagi FIFA untuk menggunakan wewenangnya.

Dalam Statuta atau peraturan FIFA pasal 13 butir 3 dan pasal 17 para anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga.

Bahkan dalam hal menetapkan persyaratan klub-klub liga yang berkompetisi di suatu negara anggota, juga ada aturan FIFA bahwa yang berwenang adalah asosiasinya.

Pada 10 April lalu, FIFA melayangkan surat kepada Kemenpora yang intinya mengingatkan agar pihak pemerintah tidak terlalu mencampuri urusan PSSI terkait penetapan jumlah klub-klub peserta kompetisi.

Di Indonesia, di mana sebagian besar warganya adalah penggemar sepak bola, tentunya banyak yang tidak ingin sepak bola Indonesia terlempar dari pergaulan internasional.

Betapa pun buruknya prestasi tim nasional Indonesia, harapan masyarakat untuk menang dalam pertandingan-pertandingan internasional seolah tidak pernah pupus. Mereka tetap mengelu-elukan penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan di setiap pertandingan. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs