Sebanyak 80 persen dari total 4.500 meter kubik perhari sampah di Sidoarjo belum terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Bahrul Amig Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkab Sidoarjo pada Radio Suara Surabaya mengatakan, dari total itu yang tertangani baru sekitar 20 persen saja. Ini karena semakin hari sampah yang dibuang menuju TPA semakin banyak.
“Daerah yang memang memungkinkan mengolah secara tradisional maka akan ditangani sendiri. Pengamatan kami memang ini menjadi permasalahan yang cukup pelik di Sidoarjo,” kata dia.
Target ke depannya, kata dia, semua desa memilih membuang sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). “Kita juga harus mulai menyentuh hingga tingkat RT/RW untuk mengidentifikasi ini,” ujar dia.
Nantinya, kata dia, juga harus ada peraturan desa untuk pengolahan sampah. Ini juga sudah diatur dalam peraturan daerah (Perda) dan kalau didorong operasionalisasi sampai kewilayahan memang daya tembusnya masih kurang.
“Bahkan tidap hari kita sampai nangkep 7-10 orang yang membuang sampah sembarangan,” katanya.
Bahrul Amig menambahkan, untuk mengantisipasi itu di Sidoarjo juga sudah diberlakukan sanksi berupa denda dan tindak pidana ringan (Tipiring). (dwi/ipg)